Lihat ke Halaman Asli

(FF100K) Anak Buah

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://bit.ly/rx3MId

[caption id="" align="aligncenter" width="281" caption="*seharusnya mereka bermain & belajar bukan bekerja sebagai anak jalanan*"][/caption]

***

Malam masih enggan beranjak, temaram mercury menerangi taman dekat perempatan. "Turun". "Saya bukan di sini, Bang". "Turun!! Turun kaga, gantian!". Sosok-sosok yang diperintah, jejakkan kaki ke aspal. Kendaraan itu melaju, lalu henti sekian ratus meter sebelum pertigaan. "Lu dan lu, turun di sini". "Iya Bang". Kembali tapak-tapak kaki berlompatan turun. Mobil itu semakin kencang, berpacu melawan ufuk yang perlahan semburat terang. "Giliran lu turun. Awas kalau ngelem lagi". "Tenang Bang" sahutnya sambil berlari meniti rel menuju stasiun. "Lu yang terakhir. Ingat, jangan kosong kaya kemarin". Lelaki kecil itu mengangguk, menyusup ke dalam pasar, bulir luka di punggungnya masih perih terasa.

***

Untuk Pakdhe Bambank terima kasih banyak, jangan ndak komen lagi ya? :D

Mencoba FF100K ikut jejak Bunda IngeOm Alis , Om Lan , Om Mamal, Om Naim & Om Dhani

sumber gambar : kidsandwagon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline