SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) menyelenggarakan Klub Literasi Sekolah sebagai bentuk dukungan untuk merealisasikan kebijakan Kampus Merdeka oleh Kemendikbud yang tercantum pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020 mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Melalui gerakan ini, SEAQIL bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia demi mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9 bahwasannya Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Klub Literasi Sekolah yang biasa disebut sebagai KLS ini diselenggarakan pada bulan Februari hingga 2021.
Pembiasaan literasi pada program tersebut dapat disalurkan melalui 3 peminatan, yaitu karya sastra, drama, dan jurnalistik. Sebelum ketiga peminatan tersebut disalurkan, para mahasiswa yang menjadi penggerak literasi ke tiap ke sekolah menjalani training terlebih dahulu selama 1 minggu.
Salah satunya di SMK Muhammadiyah Bandongan, Magelang, Jawa Tengah. Sekolah yang sudah berdiri dari tahun 2006 ini ikut berpartisipasi dengan program SEAQIL demi mendukung siswa dan siswinya melek akan literasi.
Pasalnya, aktivitas membaca siswa di sekolah tersebut terbilang masih sangat minim. Maka dari itu, KLS merupakan gerakan baru pada literasi siswa.
Kegiatan-kegiatan siswa selama pendampingan KLS pun dilakukan secara daring mengingat bahwa pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia.
Dengan adanya 2 mahasiswa pendamping dalam kegiatan literasi melalui peminatan jurnalistik, para siswa dapat memahami kegiatan literasi dari berbagai cara. Selama pendampingan belangsung, siswa pun berpartisipasi aktif dalam setiap diskusi. Tidak hanya membaca saja, membuat artikel pendek dan video reportase pun menjadi sebuah karya yang dihasilkan siswa dari pembiasaan literasi itu sendiri. Hasil karya siswa SMK Muhammadiyah Bandongan dapat dilihat pada akun Instagram @bandongan_journ.