Siapa yang sudah pernah mendengar tentang Film Jagal - The Act of Killing (2012)? Yup! Film ini merupakan salah satu film kontroversial di Indonesia.
Film Jagal - The Act of Killing (2012) merupakan film dokumenter yang mengangkat tema tentang pembantaian massal yang terjadi di tahun 1965. Film ini pertama kali dirilis pada tanggal 1 November 2012, yang disutradarai oleh sutradara Amerika Serikat yaitu Joshua Oppenheimer.
Film Jagal yang diproduksi oleh Joshua ini melibatkan para pelaku sejarahnya langsung. Anwar Congo yang merupakan algojo tahun 1956, menjadi tokoh utama dalam film ini.
Saat itu, Jenderal Soeharto berusaha menggulingkan Presiden Soekarno dengan memanfaatkan operasi militer G30S sebagai dalih.
Pendukung Soekarno, anggota partai komunis, serikat buruh dan tani, serta cendekiawan dan orang tionghoa, dituduh terlibat G30S. Dalam waktu 1 tahun, ada lebih dari satu juta orang 'komunis' yang dibantai.
Paramiliter dan preman-preman direkrut oleh tentara untuk membantu melaksanakan pembantaian. Para preman ini dijadikan anggota Pemuda Pancasila yang merupakan organisasi paramiliter terbesar di Indonesia. Pemuda Pancasila memegang peran penting dalam pembantaian 1965 di Sumatera Utara.
Joshua meminta para pembunuh ini untuk menceritakan kembali aksi yang mereka lakukan dalam cara apapun sesuai keinginan mereka. Anwar Congo dan teman sejawatnya menceritakan dengan cara seolah-olah berada dalam film yang artinya melakukan reka ulang apa yang dulu mereka lakukan.
Mereka mempraktekkan kembali bagaimana Pemuda Pancasila ini melenyapkan para komunis yaitu dengan mencari informasi anggotanya atau orang yang dicurigai melalui rekan-rekan yang bekerja di media cetak. Kemudian mereka juga menunjukkan bagaimana cara mereka menculik dan membunuh 'komunis' tersebut.