Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pembuatan Churros Tape dan Pengolahan Kulit Singkong Menjadi Keripik

Diperbarui: 28 Agustus 2024   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber pribadi, 2024 

Desa Rejosari, Ngadirojo Kidul, Wonogiri – Pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI) kelompok 81 yang ditempatkan di Desa Rejosari, Kecamatan Ngadirojo Kidul, Wonogiri, melaksanakan sebuah program inovatif dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi lokal secara maksimal. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK desa setempat mengenai cara-cara mengolah singkong menjadi tape yang bisa diubah menjadi camilan seperti churros, serta metode pengolahan kulit singkong menjadi keripik.

Program ini dipandu oleh Natasya Zalianty Purnomo, yang menjelaskan secara mendetail berbagai teknik pemanfaatan bahan dasar singkong agar semua bagiannya dapat digunakan secara efektif. Inisiatif ini muncul setelah melihat banyak petani singkong di desa yang sering kali menjual singkong dalam keadaan mentah tanpa proses pengolahan lebih lanjut, sementara limbah dari singkong tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan adanya program KKN ini, ibu-ibu PKK diajarkan langkah-langkah praktis dalam proses pembuatan churros tape, termasuk teknik fermentasi dan pengolahan yang menghasilkan camilan yang lezat dan bergizi. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengetahuan tentang cara mengolah kulit singkong menjadi keripik yang renyah, yang dapat menjadi alternatif camilan sehat dan ekonomis.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat, tetapi juga untuk mengurangi limbah serta memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Dengan mengelola limbah singkong menjadi produk yang bernilai, diharapkan dapat tercipta peluang ekonomi baru yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa.

Ibu Tanti, Kepala Dusun Rejosari sekaligus Ketua Ibu-ibu PKK, menyambut baik inisiatif ini dan mengajak masyarakat untuk memperhatikan dengan seksama proses pembuatan churros tape dan keripik kulit singkong yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN. Beliau mengatakan, Jika program ini dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka bisa menjadi peluang untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau bahkan makanan oleh-oleh khas Desa Rejosari. Kulit singkong, yang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak, dapat diolah menjadi keripik yang memiliki nilai ekonomi.” Ibu Tanti juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada mahasiswa KKN atas pengenalan metode pengolahan singkong yang inovatif ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNISRI dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan dampak positif langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengembangan potensi lokal. UNISRI berharap bahwa hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Rejosari, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup serta menciptakan peluang ekonomi baru di desa tersebut

Desa Rejosari, Ngadirojo Kidul, Wonogiri – Pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi Surakarta (UNISRI) kelompok 81 yang ditempatkan di Desa Rejosari, Kecamatan Ngadirojo Kidul, Wonogiri, melaksanakan sebuah program inovatif dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi lokal secara maksimal. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK desa setempat mengenai cara-cara mengolah singkong menjadi tape yang bisa diubah menjadi camilan seperti churros, serta metode pengolahan kulit singkong menjadi keripik.

Program ini dipandu oleh Natasya Zalianty Purnomo, yang menjelaskan secara mendetail berbagai teknik pemanfaatan bahan dasar singkong agar semua bagiannya dapat digunakan secara efektif. Inisiatif ini muncul setelah melihat banyak petani singkong di desa yang sering kali menjual singkong dalam keadaan mentah tanpa proses pengolahan lebih lanjut, sementara limbah dari singkong tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan adanya program KKN ini, ibu-ibu PKK diajarkan langkah-langkah praktis dalam proses pembuatan churros tape, termasuk teknik fermentasi dan pengolahan yang menghasilkan camilan yang lezat dan bergizi. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengetahuan tentang cara mengolah kulit singkong menjadi keripik yang renyah, yang dapat menjadi alternatif camilan sehat dan ekonomis.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk tidak hanya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat, tetapi juga untuk mengurangi limbah serta memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Dengan mengelola limbah singkong menjadi produk yang bernilai, diharapkan dapat tercipta peluang ekonomi baru yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat desa.

Ibu Tanti, Kepala Dusun Rejosari sekaligus Ketua Ibu-ibu PKK, menyambut baik inisiatif ini dan mengajak masyarakat untuk memperhatikan dengan seksama proses pembuatan churros tape dan keripik kulit singkong yang diperkenalkan oleh mahasiswa KKN. Beliau mengatakan, “Jika program ini dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka bisa menjadi peluang untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau bahkan makanan oleh-oleh khas Desa Rejosari. Kulit singkong, yang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak, dapat diolah menjadi keripik yang memiliki nilai ekonomi.” Ibu Tanti juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada mahasiswa KKN atas pengenalan metode pengolahan singkong yang inovatif ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UNISRI dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan dampak positif langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengembangan potensi lokal. UNISRI berharap bahwa hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Rejosari, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup serta menciptakan peluang ekonomi baru di desa tersebut




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline