Lihat ke Halaman Asli

Natasya Aprilia Setiana

STKIP PGRI Pacitan

Wisata Air Kapyuran: Keindahan Alam di Dunglemah yang Sarat Sejarah

Diperbarui: 19 Januari 2025   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Wisata Air terjun Kapyuran yang asri dan menenangkan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pacitan, 19 Januari 2025 – Kabupaten Pacitan tak henti-hentinya menawarkan pesona alam yang memikat. Salah satu destinasi yang sedang naik daun adalah Wisata Air Kapyuran yang terletak di Dunglemah, Kaliatas Rt 02/07, Dadapan, Wiyoro, Kecamatan Ngadirojo. Dengan daya tarik sejarah dan keindahan alami, lokasi ini menjadi pilihan sempurna untuk menikmati suasana alam sekaligus mengenang kisah masa lampau.

Sejarah Menarik di Balik Nama Kapyuran

Menurut cerita masyarakat setempat, nama "Kapyuran" berasal dari peristiwa pada zaman dahulu kala, ketika sepasang suami istri yang tinggal di Wanapala mengalami kesulitan air pada musim kemarau. Akibat pertengkaran mereka, Ki Wanapala turun tangan dengan menancapkan pusaka miliknya ke tanah. Upayanya tidak sia-sia—air mengalir perlahan hingga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga. Sejak itu, tempat tersebut dikenal sebagai Grojogan Dunglemah atau Kapyuran, yang berarti "air yang keluar sedikit."

Fasilitas yang Memadai dan Pengembangan Menarik

Wisata Air Kapyuran dilengkapi dengan fasilitas seperti mushola dan toilet yang memadai, memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Namun, rencana pengembangan tidak berhenti di situ. Menurut Juki, ketua penggiat wisata Kapyuran, pihaknya sedang merancang tempat nongkrong dan area selfie serta akses jalan menuju air terjun paling atas untuk menambah daya tarik destinasi ini.

“Rencananya akan dibuat lebih kreatif agar wisata ini tidak monoton. Kami ingin setiap pengunjung mendapatkan pengalaman terbaik,” ungkap Juki.

Tantangan dan Harapan Pengelola

Tantangan utama yang dihadapi pengelola adalah menjaga daya tarik wisata agar tetap inovatif dan tidak membosankan. Meski demikian, Juki optimis bahwa keunikan Kapyuran akan terus menarik perhatian wisatawan.

“Kami berharap Kapyuran tetap ramai dan langgeng. Selain itu, kami tetap mempertahankan sistem pembayaran melalui infaq seikhlasnya, sesuai asas kemanusiaan,” tambahnya.

Dampak Positif untuk Masyarakat Sekitar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline