Hampir seluruh hidup manusia dikaruniai nikmatnya tidur. Berbagai cara harus dilakukan untuk menciptakan kualitas tidur yang baik di malam hari semenjak manusia mulai menghargai adanya perbedaan antara malam yang baik dan malam yang buruk. Sebagian orang yang memiliki malam yang baik akan lebih mudah menikmati nikmatnya tidur di malam hari tanpa harus memiliki kesulitan tidur. Bagi sebagian lainnya, malam yang buruk atau yang lebih dikenal dengan kesulitan tidur (insomnia) menjadi permasalahan bagi kesiapannya dalam menghadapi tugas-tugas atau kewajibannya di hari esok.
Riset mengatakan bahwa hampir dua pertiga kita mendapatkan tidur lelap dalam durasi kurang dari delapan jam dan sepertiga lainnya tidur lelap dalam durasi kurang dari enam jam. Beberapa studi dengan cakupan jangka panjang melaporkan bahwa jika seseorang tidur kurang dari lima jam dalam satu malam, ia lebih beresiko terjangkit depresi , penyakit jantung, stroke, dan dua tipe diabetes. Kurangnya jumlah tidur juga berisiko menurunkan kekebalan tubuh dan membuat orang menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Penyakit sulit tidur atau insomnia, sekarang inibanyak dialami oleh para remaja, khususnya pelajar dan mahasiswa. Banyak pelajar dan mahasiswa yang didapati belum tidur setelah pukul dua belas malam. Dampak umum dari insomnia dapat terlihat jelas bahwa sulitnya untuk tidur di malam hari, dapat membuat seseorang mengantuk di pagi harinya saat ingin memulai aktifitas. Dampak khusus untuk kalangan remaja, insomnia dapat mengurangi produktivitas mereka dalam kegiatan belajar dan adanya ketidaksiapan untuk belajar di sekolah atau kampus karena terlalu lelah dan tidak mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas di malam sebelumnya.
Insomnia sering disalah artikan menjadi sebuah penyakit. Insomnia merupakan suatu ketidakmampuan atau penyakit gangguan yang kronis untuk tidur, mencakup setiap system yang disebabkan oleh masalah kesemasan, kekurangan waktu tidur, kesulitan dengan inisiasi pemeliharaan durasi tidur, dan arsitektur tidur yang tidak normal. Beberapa faktor penyebab insomnia:
a. Sulit jatuh tidur
• Kondisi medis; tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan
• Kondisi psikiatrik atau lingkungan: kecemasan dan ketegangan otot-otot,
b. Sulit tetap tidur
• Kondisi medis;
- sindroma apnea tidur: (henti nafas saat tidur) gangguan tidur yang ditandai dengan tidur mendengkur (ngorok) dan rasa kantuk berlebih.
- Faktor diet, kejadian episodic (parasomnia), efek zat langsung dan putus zat (termasuk alkohol), interaksi zat, penyakit endokrin atau metabolic, penyakit infeksi, neo plastic, kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan, lesi atau penyakit batang otak atau hipotalamus dan ketuaan.
• Kondisi psikiatrik atau lingkungan
- Depresi (terutama depresi primer)
- Perubahan lingkungan
- Gangguan tidur irama sirkadian (ketidak sejajaran antara priode tidur yang
diinginkan dan yang sesungguhnya)
- Gangguan stress pasca traumatic
- Skizofren
Beberapa dampak dari insomnia:
1.Kurang tidur dapat menyebabkan konsentrasi menurun dan menyebabkan terganggunya konsentrasi Anda ketika sedang belajar atau membutuhkan untuk mengingat tentang sesuatu yang sudah dan belum Anda kerjakan sebelumnya.
2.Kurang tidur juga sangat buruk untuk kesehatan tubuh Anda. Berbagai penyakit akan menghampiri seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke bahkan diabetes.
3.Dampak selanjutnya, Anda akan sering mengalami stres, sering marah-marah tidak jelas dan kelihatan sering murung di sela waktu aktivitas sehari-hari.
4.Kurang tidur berdampak tidak baik untuk kulit dan mata Anda. Dalam hal ini, kulit akan kelihatan pucat dan kusam serta kerutan halus yang nampak pada kulit dan mata Andaterlihat bengkak (timbul kantung mata).
5.Kurang tidur dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Ketika Anda selalu terjaga di malam hari, maka akan terjadi peningkatan rasa lapar dan hasrat atau nafsu makan yang selalu ingin tersalurkan yang akan memicu obesitas atau kegemukan dengan berat badan yang berlebih dari ukuran ideal.
Cara menghindari insomnia yang cukup efektif:
1.Hindari kafein dalam segala bentuk setelah makan siang (kopi,teh,coklat,cola dan beberapa minuman ringan lainnya yang mengandung stimulan ini, begitu pula obat-obatan yang dijual bebas atau harus ditebus dengan resep dokter, periksalah label komposisinya). Ini adalah hal terakhir yang dibutuhkan olah imsomniak sukar tidur.
2.Jangan tidur siang, betapapun ngantuknya Anda. (tidur siang mengurangi kwalitas tidur malam)
3.Mandilah yang lama dan senyaman mungkin dengan air hangat sebelum berangkat tidur. (cara ini dapat menurunkan ketegangan otot-otot tubuh, sehingga Anda dapat rilek betul sebelum tidur).
4.Bacalah buku atau lakukan sesuatu secara berulang-ulang aktivitas Anda yang membosankan, seperti menjahit. Cobalah untuk tidak menonton televisi atau mendengarkan radio. Gangguan seperti ini akan meminta perhatian Anda dan menyebabkan terus terjaga.
5.Aturlah ruang tidur senyaman mungkin. Ciptakan suasana yang tenang dan gelap. Gunakanlah bantal atau selimut yang bersih dan segar dan jaga suhu ruangan senyaman mungkin (jangan terlalu panas atau dingin).
6.Hilangkan semua kecemasan ketika tidur. Jangan biarkan diri Anda memikirkan kesalahan yang telah Anda perbuat tadi siang. Sekarang Anda sedang tidak bekerja.
7.Menghitung secara perlahan serupa dengan aktivitas hipnotis. Dengan membayangkan citra monoton yang terus menerus, mungkin akan membuat Anda bosan dan akhirnya dapat tidur
8.Langkah yang tidak kalah pentingnya adalah dengan terapi refleksi yang dapat mengendorkan ketegangan akibat rutinitas dan telah terbukti mampu mengobati imsomnia kronis.
Semoga rubik ini bermanfaat bagi para penderita insomnia, dan hal terpenting adalah jangan memaksakan diri sampai meminum obat tidur. Atur pola makan, olah raga yang cukup, dan pola tidur yang teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H