Lihat ke Halaman Asli

Natasha Emily

Mahasiswa

Seminar Merajut Nusantara: Keamanan Digital Jangan Asal Sebar Data Pribadi di Dunia Maya

Diperbarui: 5 Mei 2023   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PRESS RELEASE

SEMINAR MERAJUT NUSANTARA: Keamanan Digital Jangan Asal Sebar Data Pribadi di Dunia Maya

Jakarta, 5 Mei 2023 -- Bakti Kominfo mengadakan seminar Merajut Nusantara dengan mengangkat topik Keamanan Digital Jangan Asal Sebar Data Pribadi di Dunia Maya yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, dan secara mayoritas dihadiri warga Kebumen.

Seminar dibuka dengan live music dan beberapa kata sambutan dari MC seminar tersebut yaitu dari Ratih Wardhani. Dalam acara kali ini hadir tiga narasumber yaitu Mustolih, S.Pd.I., M.Pd.I, seorang aktifis medsos kebumen, Taufiq R Abdullah -- anggota FPKB Komisi 1 DPR RI, dan Dr. Geofakta, M.I.Kom Direktur The Goodsproject Brand and Communication Organizer.

Seminar kali ini diadakan secara hybrid, di mana seminar kali ini secara offline berada di Kebumen dan dibuat secara online melalui perangkat zoom meeting. Narasumber pertama yaitu Bapak Taufiq R Abdullah memaparkan mengenai permasalahan data pribadi. Di mana pada masa lalu, data pribadi tidak menjadi suatu permasalahan. Akan tetapi kini bisa menjadi ancaman terhadap pengguna media digital karena adanya kemajuan teknologi yang dapat digunakan secara baik positif maupun negatif. Sebagai contoh, KTP, secara positif bisa digunakan untuk pinjaman online, tetapi secara negatif dapat terjadi pencurian data atau pemalsuan data. 

Bapak Taufiq memberikan gambaran ketika kita mem-posting video rumah kita, maka dapat memicu kejadian yang tidak diinginkan dan juga mengundang seseorang yang sudah memiliki niat jahat untuk merampok. 

Salah satu contoh yang sering terjadi adalah phishing scamming di mana penipu akan menghubungi target dengan membawa nama perbankan dan memaparkan diskon atau "hadiah" yang cukup luar biasa, sehingga menggait target dan akhirnya mendapatkan data yang diinginkan dan digunakan dengan niat jahat yaitu merampas uang yang terdapat dalam rekening target tersebut. Untuk menutup diskusi dengan Bapak Taufiq, ia mengatakan bahwa sekarang ini harta paling berharga bukan lagi emas, tetapi data.

Narasumber kedua Bapak Geofakta M.I.Kom membuka sesinya dengan membahas revolusi industri dan memfokuskan pembicaraannya di industri 4.0 dan 5.0 sekarang. Kerangka literasi digital Indonesia membahas mengenai proteksi, hak-hak, dan pemberdayaan.

 Kini kita harus menjaga data kami secara sangat baik dan hati-hati dan tidak hanya mengandalkan syarat privasi di media digital. Sudah terdapat perlindungan undang-undang data pribadi, yang berbicara mengenai bagaimana mengatur data pribadi di ruang digital di mana terdapat data pribadi bersifat umum dan juga spesifik. 

Saat ini, yang sering terjadi adalah pencurian data jalur update story seperti di Instagram, mengikuti sebuah trend seperti "Add Yours" fitur di Instagram. Beberapa contoh kasus sehari-hari adalah seperti keinginan "pamer" sedang liburan dan memfoto tiket pesawat, di mana sebaiknya kita menutupi nomor pesawat, nomor tempat duduk, dan lain sebagainya. 

Salah satu cara untuk melindungi data kita adalah dengan memastikan bahwa sebuah situs atau lembaga tersebut legal. Beberapa tips yang diberikan oleh Bapak Geofakta antara lain adalah membedakan alamat email untuk berbagai kebutuhan, menggunakan password yang kuat dan ganti secara berkala. Kemudian jangan asal klik link dan hati-hati menggunakan wifi di tempat umum. Juga, aktifkan fitur pengamanan tambahan atau 2FA (2 factor authentication) dan juga gunakan mode incognito dan VPN.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline