Lihat ke Halaman Asli

Aliran Harapan Dusun Blatung

Diperbarui: 2 Desember 2017   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Manusia memiliki kebutuhan air begitu tinggi untuk melakukan aktivitas pemenuhan jasmani, rohani dan hidupnya sendiri. Tuhan menciptakan air berlimpah di bumi ini namun menjadi pertanyaan apa semua masyarakat menikmati. Masyarakat Dusun Blatung lebih dari 10 tahun tidak mendapatkan akses air bersih dalam memenuhi kebutuhannya. Berbagai upaya telah dilakukan dalam menuntaskan permasalahan ini. Kini setelah diterapkannya undang-undang desa pada kepemimpinan Bapak Presiden Jokowidodo mengembalikan segala kewenangan desa dan pembangunan desa dirumuskan oleh desa itu sendiri.

Dana Desa yang digelontorkan oleh pemerintah  memberikan jawaban atas keluh kesah masyarakat Dusun Blatung dalam menghadirkan air bersih ditengah-tengah masyarakat. Hal yang sederhana namun baru tiga tahun terkhir ini mampu dilaksanakan oleh pemerintahan desa melalui Dana Desa. Melihat potensi Desa Menanga begitu melimpah akan air bersih namun karena kondisi geographi sehingga masyarakat harus berjalan puluhan kilometer. Desa telah melakukan upaya suplay air melalui truk tanki namun tak bias bertahan lama akibat operasinal terlalu tinggi. Awal pemikiran ini digagas oleh BUMDES Menanga dengan ide mengangkat air dari sumber mata air di Dusun Blatung.

Kegiatan ini dilakukan menjadi 3 tahapan, Tahun pertama pengerjaan menelan anggaran Rp 359.800.000 yang dilakukan pembuatan bak penangkar serta bak penampung untuk proses pengangkatan melalui mesin pompa. Tahun kedua dilaksanakan untuk melanjutkan pembangunan dengan anggaran Rp 686.282.177,00 diguankan pembuatan bak penampung kedua serta pipa jaringan air sebagai distribusi kerumah-rumah warga. Tahapan ketiga menymbungkan pipa induk kemasing-masing pemanfaat serta melakukan pelatihan dalam pengelolaan air bersih.

Pengerjaan pembangunan air bersih kini sudah hampir rampung dilaksanakan, tentunya senyum masayarakat Dusun Blatung mulai terlihat bahagia. Baru dilakukan luncing pengaliran air ke bak penampung antusias masyarakat berduyun-duyun membawa ember untuk mancari air. Tentunya melihat antusias masyarakat menghapus derita masalalu mereka.

Menceritakan pengalaman masyarakat Desa Blatung tentunya membuat hati menangis, bertahun-tahun mengandalkan tampungan air hujan untuk masak, mandi, mencuci bahkan minum. Menjaga keberlanjutan pembangunan ini maka desa melalui musyawarah desa sudah menyerahkan pengelolaan air bersih ini akan dilakukan oleh BUMDES Menanga. Pengelolaan ini dilakukan secara professional untuk tetap menjaga keberlangsungan pemenuhan air bersih ditengah-tengah masyarakat.

Pemerintahan desa sangat berharap dengan diglontorkannya dana pembangunan sarana air bersih yang menelan anggaran begitu besar banyak ekspektasi mucul sehingga ini harus dijaga dengan pengendalian dan pengawasan. Sangat diharapkan pengelolaan ini dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri maka untuk mengawal dan memberikan pedidikan BUMDES Menanga akan melakukan kordinasi dengan pemerintah desa untuk mengalokasikan kegiatan pemberdayaan masyarkat dalam pengelolaan air bersih.

Kegiatan pelatihan pelatihan akan bermanfaat untuk mengendalikan dan mengawasi penggunaan air setidaknya mampu berkelanjutan. Ini  bukti implementasi undang-undang desa yang mampu menghadirkan kewenangan desa melalui hak-hak asal usul dan skala prioritas desa dengan menimbang aspek kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota.

Refleksi 3 tahun terakhir dana desa ini begitu sangat penting bagi desa-desa terpelosok untuk mampu membangun sarana-prasana untuk membangkitkan ekonomi serta mensejahterakan masyarkat. Kemajuan yg sangat signifikan akan hal ini namun tentunya perlu pengawasan yang berkelanjutan agar pelaksanaan dana desa mampu terserap sesuai kebutuhan masyarkat bukan berdasarkan janji politik atau kepentingan sejumlah kelompok yang memanfaatkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline