Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Metode ABC dalam Pengelolaan Biaya pada UMKM Emping Melinjo Bu Sum Kartasura untuk Meningkatkan Efisiensi dan Profitabilitas

Diperbarui: 12 Desember 2024   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto (Produk: Emping Melinjo Bu Sum Kartasura)

              Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia. Sebagai penggerak utama dalam sektor pekerjaan, UMKM menghadapi banyak tantangan dalam operasionalnya. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh para pelaku usaha adalah pengelolaan biaya yang kurang efisien, yang pada akhirnya berdampak profitabilitas usaha tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi pelaku usaha untuk menerapkan strategi yang efektif dalam mengatur biaya agar bertahan dan tumbuh di tengah persaingan yang semakin sengit. Manajemen biaya yang efektif sangat penting untuk menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan UMKM dalam persaingan pasar yang ketat. Salah satu tantangan utama yang sering dihadapu oleh banyak UMKM adalah ketidakmampuan dalam mengidentifikasi dan mengatur biaya dengan efektif. Tanpa adanya pemahaman yang jelas tentang struktur biaya dan cara alokasinya, banyak UMKM mengalami kesulitan dalam meraih keuntungan yang maksimal. Hal ini disebabkan oleh alokasi biaya yang tidak tepat, baik dalam produksi maupun operasional.

         Oleh karena itu, diperlukan penerapan metode manajemen biaya yang lebih efisien dan efektif. Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh UMKM untuk mengatur biaya secara efisien adalah dengan memanfaatkan Metode Activity-Based Coasting (ABC). Metode ABC merupakan suatu metode akuntansi manajemen yang memungkinkan perusahaan dalam mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang benar-benar terjadi dalam proses produksi atau operasional. Dengan menerapkan metode ini, diharapkan UMKM dapat lebih mengerti tentang alokasi biaya yang berhubungan dengan setiap aktivitas dalam kegiatan usaha mereka. Dengan demikian, metode ABC ini dapat membantu dalam mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan untuk setiap proses, termasuk produksi, distribusi, dan pemasaran yang sering kali diabaikan dalam pendekatan pengelolaan biaya konvensional dan tradisional.

         Dalam penggunaan metode ABC ini memberikan keuntungan dalam hal presisi biaya yang lebih baik, karena metode ini menentukan biaya berdasarkan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung setiap aktivitas, bukan sekedar berdasarkan volume produksi. Ini memungkinkan UMKM untuk lebih efektif dalam pengelolaan sumber daya dan mencegah terjadinya kerugian. Di samping itu, dengan memahami secara mendalam pengeluaran untuk setiap kegiatan, UMKM dapat mengambil keputusan yang lebih tepat terkait perencanaan anggaran, penetapan harga produk, dan pengelolaan margin keuntungan. Di sisi lain, walaupun penggunaan metode ABC ini memberikan keuntungan yang sangat besar, namun dalam pelaksanaannya pada UMKM di Indonesia saat ini masih dianggap sangat terbatas. Hal ini terjadi karena banyak pelaku UMKM yang masih belum sepenuhnya memahami dan mengenali metode ABC ini serta cara penerapannya pada usaha mereka.

         Usaha UMKM Emping Melinjo Bu Sum Kartasura yang didirikan pada tahun 2010 oleh Bapak Sumarno dan istrinya, hingga saat ini masih beroperasi dengan sangat konsisten. Usaha ini adalah sebuah UMKM yang berfokus pada produksi emping mentah serta emping matang. Yang memiliki alamat di Jl. Srikoyo Kemasan RT 03/RW 09, Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Dalam tahap produksi emping melinjo Bu Sum terdapat beberapa langkah utama yang berkaitan langsung dengan biaya ini. Prosedur ini meliputi pengadaan bahan mentah (biji melinjo), pengolahan, penghancuran, penumbukan, pengeringan, dan pengemasan. Setiap kegiatan ini memiliki ciri-ciri biaya yang berlainan. Dalam metode ABC, setiap aktivitas yang dilakukan akan diidentifikasi dan biaya masing-masing akan dihitung secara terpisah. Contohnya, proses pengolahan melinjo yang meliputi pemecahan serta penumbukan biji melinjo membutuhkan peralatan khusus dan tenaga kerja. Selain itu, proses pengemasan ini membutuhkan biaya untuk bahan kemasan serta waktu kerja yang diperlukan untuk menyiapkan produk yang siap dijual. Walaupun kegiatan ini tampak sangat mudah, namun bisa melibatkan biaya yang cukup besar dan harus diperhitungkan agar memperoleh gambaran biaya yang lebih tepat.

       Dalam metode ABC, semua aktivitas yang berhubungan dengan produksi emping melinjo akan dihitung biaya yang menyertainya. Sebagai gambaran, biaya untuk memecahkan dan menumbuk biji melinjo tidak hanya mencakup biaya bahan baku, tetapi juga melibatkan biaya tenaga kerja, penyusutan alat, serta pengeluaran energi. Begitu pula, kegiatan pengemasan mencakup biaya bahan kemasan, tenaga kerja dan juga biaya distribusi. Setelah semua biaya untuk setiap aktivitas ditentukan, langkah selanjutnya adalah mendistribusikan biaya tersebut kepada produk. Dalam kasus ini, metode ABC akan menghitung seberapa besar setiap aktivitas berkontribusi terhadap total biaya produksi dan dari sini menetapkan harga pokok per unit produk. Contohnya, apabila proses pengemasan memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau bahan, maka biaya pengemasan akan dihitung secara proporsional lebih tinggi pada produk yang memerlukan lebih banyak waktu dan bahan pengemasan. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan akan menunjukkan biaya yang lebih akurat, yang pada akhirnya memungkinkan penetapan harga jual yang lebih tepat, menjaga margin keuntungan yang baik dan meningkatkan efisiensi.

       Secara keseluruhan, implementasi system ABC untuk UMKM Emping Melinjo Bu Sum Kartasura ini tidak hanya menawarkan keuntungan dalam pengelolaan biaya dan efisiensi, tetapi juga memperkuat daya saing serta profitabilitas pada usaha tersebut. Walaupun terdapat tantangan dalam pelaksanaannya, seperti biaya awal dan kebutuhan, keuntungan jangka panjang yang diraih terutama dalam aspek akurasi biaya dan pengambilan keputusan yang lebih baik menjadikan penerapan sistem metode ABC ini sangat layak untuk dipertimbangkan bagi usaha kecil dan menengah. Dengan demikian, penerapan metode ABC ini dapat mendukung UMKM Emping Melinjo Bu Sum Kartasura dalam mengelola usaha secara lebih efisien, memaksimalkan keuntungan, serta menjamin kontinuitas dan perkembangan bisnisnya dalam menghadapi tantangan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline