Banda Aceh -- Tim bola basket putra DKI Jakarta kembali menunjukkan dominasinya di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Bertanding di GOR Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (10/9) sore, Jakarta berhasil mempertahankan medali emas dengan kemenangan dramatis atas Jawa Timur. Pertandingan final berlangsung sengit dan penuh tekanan, berakhir dengan skor tipis 62-57.
Babak Awal yang Ketat
Kuarter pertama dibuka dengan permainan rapat dari kedua tim. Baik Jakarta maupun Jawa Timur kesulitan menemukan celah untuk membongkar pertahanan lawan. Dengan strategi disiplin, Jakarta berhasil unggul tipis 16-14 pada akhir kuarter pertama. Intensitas permainan meningkat di kuarter kedua. Hendrick Xavi Yonga dan rekan-rekannya mulai menemukan ritme permainan, sementara Jawa Timur terus mencoba menekan. Jakarta menutup babak pertama dengan keunggulan signifikan, 34-26.
Momentum Jakarta di Kuarter Ketiga
Selepas jeda, permainan semakin memanas. Jakarta bermain lebih taktis dan solid, mengantisipasi setiap serangan Jawa Timur. Sementara itu, Daniel Salamena dari Jawa Timur dan kawan-kawan terlihat kesulitan menemukan skema serangan yang efektif. Jakarta tetap unggul dengan skor 49-41 di akhir kuarter ketiga.
Kuarter Keempat: Perlawanan Sengit Jawa Timur
Kuarter terakhir menjadi momen paling menegangkan. Jawa Timur mulai bangkit, mencetak poin demi poin melalui tembakan dua angka yang presisi. Perlahan namun pasti, selisih skor terpangkas hingga hanya tiga poin, 47-50. Dalam tekanan, Jakarta sempat melakukan beberapa kesalahan, memberikan tembakan bebas untuk Jawa Timur. Namun, lawan gagal memaksimalkan peluang tersebut.
Momen krusial datang di penghujung pertandingan ketika Hendrick Xavi Yonga melepaskan tembakan tiga angka yang spektakuler, memastikan Jakarta unggul dengan nyaman. Jawa Timur tak mampu mengejar hingga peluit akhir berbunyi, dan Jakarta mengunci kemenangan 62-57.
Kunci Sukses: Disiplin dan Strategi Matang
Pelatih tim basket putra DKI Jakarta, Tondi Raja Syailendra, mengapresiasi perjuangan para pemainnya. Ia menyebut keberhasilan mempertahankan emas ini adalah hasil dari kedisiplinan dan kemampuan anak asuhnya menjalankan strategi dengan sempurna.
"Alhamdulillah, hasil ini sesuai target. Anak-anak bermain luar biasa, tetap tenang dalam tekanan, dan menjalankan strategi yang sudah disiapkan. Ini bukan kemenangan individu, tapi kemenangan tim," kata Tondi.