[caption id="attachment_393237" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"][/caption]
Siswa kelas 12, SMA Kristen IPH Surabaya pada tanggal 21 – 23 Januari 2015 melaksanakan kegiatan camp motivasi di dua tempat yakni SMA IPH East (hari pertama) dan Vila Canta Yumana, Trawas – Pandaan (hari kedua dan ketiga). Tema yang diangkat adalah the broken vessel.
Hari Pertama di IPH East Surabaya
Worship lagu-lagu rohani dengan irama cepat membuat suasana ruangan aula lantai 4 berubah penuh semangat ditambah iringan gitar dan keyboard dari Ko Robin dan Mario yang indah pada sesi pagi mulai pukul 8.00. Setelah itu, menginjak pada sesi renungan yang dibawakan oleh Ibu Susi, mengulas tentang tema dari retreat yakni “The Broken Vessel”.
Dalam renungan tersebut mengulas tentang The Broken Vessel yakni tentang sebuah tanah liat yang mau dibentuk oleh penciptanya sehingga menjadi sebuah bejana yang indah.
“Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" (Yesaya 45:9).
Sebelum menjadi bejana yang indah, tanah liat harus dibanting-banting, diberi air agar lunak dan dapat dibentuk menjadi sesuatu yang indah. Tanah liat diibaratkan sebagai hati manusia yang mau dibentuk oleh pencipta yakni Tuhan Yesus sehingga bisa bertumbuh sebagai manusia berkarakter unggul. Unggul dalam arti tidak lemah, tidak mudah tersinggung jika ditegur, rendah hati, tidak sombong, mau berbagi, murah hati, sabar menderita dan fokus melaksanakan pekerjaan.
Tidak kalah menarik dari sesi retreat hari pertama adalah sesi permainan yang dipandu oleh Bapak Teguh Juliawan yang sebelumnya juga memandu ice breaking agar siswa tidak bosan. Siswa cukup antusias dalam mengikuti sesi permainan, misalnya, permainan kompetisi mencari kata kunci yang ada di ayat alkitab dan presentasi cara membuat bakpao yang super ekstrim.
Sesi terakhir juga tidak kalah menarik yakni siswa diajak membuat bejana dari tanah liat yang dipandu oleh Bapak Anton. Siswa sangat menikmati acara membuat bejana. Ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil. Penuh tantangan.
Hari Kedua di Trawas, Pandaan.
Pada pukul 8.00, hari kedua (22 Januari 2015), Siswa IPH Surabaya berangkat dari IPH East dengan menaiki bus. Pukul 9.30, kami tiba di Villa Canta Yumana, Trawas-Pandaan. Udara dingin tidak membuat kami tidak bersemangat mendengarkan setiap sesi acara dengan pembicara Mr. Michael yang mengulas tentang The Broken Vessel.
Kesan yang paling mengharukan adalah saat sesi pembasuhan kaki yang dilaksanakan pada malam hari pukul 21.30. Sesi tersebut dipandu oleh Ibu Susi. Pembasuhan kaki merupakan bentuk merendahkan diri yang diberi contoh oleh Tuhan Yesus saat membasuh kaki murid-murid (baca di Yohanes 13:12). Pada sesi tersebut, siswa banyak yang tersentuh hatinya sehingga terdengar beberapa siswa menangis dan saling minta maaf ke teman maupun ke guru. Bahkan yang menarik yakni beberapa siswa yang berbalik membasuh kaki gurunya, mungkin karena merasa tidak layak bahwa kakinya dibasuh oleh gurunya.
Hari Ketiga Acara Testimoni Siswa
Acara hari ketiga yang paling menarik adalah acara testimony oleh siswa. Testimoni pertama dilakukan oleh perwakilan siswa kelas 12 dari IPH West. Testimoni kedua dilakukan oleh perwakilan siswa dari IPH East. Siswa merespon positif dari acara retreat kali ini. Apalagi peristiwa ini merupakan peristiwa terakhir bagi mereka.
Evaluasi dari semua acara mulai dari setiap bagian cukup baik dan harus dipertahankan pada tahun depan. Kekurangannya adalah keterlambatan pemberangkatan. Jadi tahun depan pemberangkatan harus lebih pagi yakni pukul 6.30 dari IPH East.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H