Lihat ke Halaman Asli

Natalis Sabatini Nababan

Natalis Sabatini

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Peusahaan sebagai Pemoderasi

Diperbarui: 2 Juni 2023   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu mekanisme baik secara formal maupun informal yang didesain untuk menciptakan kondisi yang mampu meningkatkan peluang dan pencapaian harapan serta memperoleh hasil (output) yang diinginkan, dengan memfokuskan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dan perilaku yang diinginkan partisipan. Sebagai konsekuensinya pemahaman tentang sistem pengendalian hanya didasarkan pada mekanisme penginvestigasian yang diimplementasikan oleh manajemen untuk mengendalikan pekerjaan melalui pengamatan dan pemantauan perilaku dan output 

Tujuan SPM adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian, dan evaluasi (Kaplan, 1983; Widener, 2007). Bertolak dari tujuan tersebut, maka SPM merupakan suatu alat manajemen untuk bagaimana men jalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. Oleh karena itu, SPM pada dasarnya merupakan suatu sistem yang disusun dari komponen-komponen yang saling melengkapi (Milgrom dan Roberts, 1995; Otley,1994; Widener, 2004). Ini berarti bahwa penggunaan setiap elemen SPM harus digunakan secara bersama-sama agar mempunyai kekuatan dalam pelaksanaannya.

mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan dua dimensi yaitu kinerja objektif dan subjektif. Kinerja objektif berkaitan dengan kinerja keuangan dan kinerja pemasaran misalnya profitabilitas dan market share. Sedangkan kinerja subjektif didasarkan pada pengukuran para pelanggan dan karyawan misalnya kualitas layanan, kepuasan konsumen dan sebagainya.Byars dan Rue (2000) menjelaskan bahwa kinerja merupakan derajat penyelesaian tugas yang menyertai pekerjaan seseorang.

Beberapa contoh kasus kegagalan SPM di dunia diantaranya kasus bank Irlandia yang beroperasi di Amerika yang bernama Allied Irish Bank yang mengalami kerugian sebesar $691 selama periode lima tahun pertama karena kurangnya pengendalian resiko yang merupakan kelalaian pihak bank ( Karmin dan Fields,2002). Di Indonesia sendiri,kasus Bank Lippo juga merupakan pencerminan gagalnya SPM karena terjadinya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga menimbulkan ketidakpercayaan investor terhadap laporan keuangan bank tersebut.

Kasus-kasus diatas memberikan gambaran bahwa SPM patut dimiliki oleh setiap perusahaan guna mengakomodir dan mengontrol semua aktifitas perusahaan dan bila terjadi kecurangan ataupun penyimpangan, maka SPM harus mampu melakukan deteksi sekaligus koreksi bila hal-hal yang merugikan terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline