Hari yang cerah di sekitar Gedung Serbaguna M. S. Group, di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara adalah tanda Sang Pencipta yang selalu menyertai setiap langkah umatnya dalam memulai hakikat berumah tangga.
Ya, hari ini 31 Agustus 2022, setelah mengikuti acara pemberkatan Nikah Candra dan Rani di Gereja, kami langsung menuju tempat ini. Lokasinya tidak begitu jauh dari lokasi Gereja.
Terdapat beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan. Salah satunya adalah pemberian kain Ulos. Ya, pemberian kain Ulos digunakan oleh saudara kita dari Suku Batak pada beberapa acara penting. Salah satunya adalah acara pernikahan adat. Pemberian kain Ulos ini digunakan sebagai tanda kasih sayang dan rasa hormat keluarga.
Selain itu, prosesi pemberian kain Ulos ini dipercaya sebagai saluran berkat/rejeki kepada kedua mempelai, termasuk agar segera memperoleh momongan. Kira-kira begitu penjelasan yang sempat saya dengar disela-sela acara.
Menurut beberapa referensi terdapat beberapa jenis Kain Ulos, dimana salah satu perbedaannya dilihat dari "Siapa yang memberikan kain Ulos". Anda dapat membaca secara lengkap di [1]. Salah satu Ulos yang diberikan adalah berasal dari orang tua mempelai wanita.
Pada prosesi ini, kain Ulos akan dibawa oleh penari. Terdiri dari 4 orang remaja, dimana salah satunya memegang ulos. Mereka dengan gemulai akan mendekat ke rombongan dari arah berlawan.
Para penari ini akan menghampiri perwakilan rombongan keluarga dengan cara seakan-akan "maju dan mundur", tidak begitu saja dengan "mudah" menyerahkan kain Ulos. he he he.... Berikut cuplikasi penyerahan kain Ulos dari penari kepada rombongan keluarga mempelai wanita
Nah gerakan ini dibaca oleh perwakilan rombongan dengan memperlihatkan selembar "saweran". Dengan demikian perlahan-lahan sang penari akan "takluk" dan menyerahkan kain Ulos tersebut.
Kegirangan pun seketika menghidupkan suasana. Langkah Selanjutnya rombongan akan menuju kedua mempelai untuk mengenakan kain Ulos kepada kedua mempelai.