Kerangka pikir munculnya istilah sistem pendukung keputusan adalah keadaan didunia nyata bahwa terdapat masalah kompleks yang seringkali membutuhkan kemampuan kognitif yang lebih dari seorang manajer. Seorang manajer terkadang tidak memiliki intuisi, pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menyusun solusi atas masalah yang dihadapi.
Pada beberapa kasus yang kompleks, para menejer memerlukan bantuan berupa sistem komputer yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi manajemen, data warehouse, data mining, kecerdasan buatan, dan beberapa teknologi pengolahan data (ekstrasi pengetahuan) yang lain. Manajer disini diartikan sebagai pemimpin organisasi pada level tertentu yang memiliki kewenangan memutuskan tindakan/keputusan strategis.
Beberapa contoh masalah kompleks adalah manajemen operasional organisasi, komando dan pengontrolan unit militer, perancangan Research & Development, pengembangan teknologi baru, evaluasi kredit, dan lain-lain.
Beberapa contoh yang demikian sering digolongkan dalam tipe masalah yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur. Silahkan baca lebih lanjut karya Druzdzel dan Flynn (2002) dan Turban, dkk. (2005) serta Averweg(2015) untuk melihat beberapa kasus yang lebih spesifik.
Lebih detail Turban, dkk. (2005) menyatakan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem informasi berbasis komputer yang mengkombinasikan model dan data dalam upaya menyelesaikan masalah semi-terstruktur maupun tidak terstruktur dengan melibatkan beberapa pengguna. Selanjutnya, van der Heijden (2009) menyatakan bahwa para menejer perlu dilengkapi dengan sebuah sistem informasi manajemen untuk membantunya dalam mengambil keputusan strategis.
Han (2012) menambahkan bahwa pada beberapa kasus yang lebih kompleks, proses ekstrasi pengetahuan membutuhkan sebuah teknologi data warehouse. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data dan informasi yang digunakan dalam menyusun alternatif keputusan benar-benar sesuai dengan tinjauan masalah yang akan dihasilkan. Kemudian pengetahuan yang telah diekstrasi tersebut digunakan oleh menejer dalam mengambil keputusan strategis.
Berdasarkan uraian yang telah disajikan diatas dapat kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem informasi manajemen yang menerapkan teknologi data warehouse dalam pengolahan data/informasi untuk menghasilkan seperangkat alternatif solusi atas masalah yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. Alternatif solusi tersebut sebaiknya disertai dengan konsekuensi logis akan dampak yang akan terjadi bila alternatif tersebut dipilih sebagai solusi 'terbaik'.
Turban (2005) memberikan tiga tahapan penting yang harus dilewati oleh pengembang sistem pendukung keputusan, yaitu inteligensi: mencari kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan; desain: menanamkan, mengembangkan dan menganalisis tindakanya yang mungkin diambil; pilihan: memilih satu tindakan dari piihan yang tersedia. Kita akan membahas ini diartikel lain.
Pustaka
- Averweg, U. R. F., 2015, Decision-making support systems: Theory & practice, Udo Richard Franz Averweg & bookboon.com.
- Druzdzel, M.J., dan Roger R. Flynn, R.R., 2002, Decision Support Systems, Allen Kent (ed.), New York: Marcel Dekker, Inc.
- Han, J.W., Kamber, M., dan Pei, J., 2012, Data Mining Concepts and Techniques, Morgan Kaufmann Publishers, Waltham.
- Turban, E., Aronson, J. E., dan Liang, T.P., 2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems - 7thEd. Dwi Prabantini, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
- van der Heijden, H.,2009, Designing Management Information Systems, Oxford Univesity Press, New York.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H