Lihat ke Halaman Asli

Natalis Ransi

learn and share

Derajat Keanggotaan dalam Logika Fuzzy

Diperbarui: 6 Mei 2019   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Logika Fuzzy, Sumber slideplayer.com

Dalam sistem digital kita diperkenalkan bahwa nilai output atas sebuah proposisi ataupun kombinasi proposisi selalu dinyatakan BENAR / SALAH, TRUE FALSE, 1/0. Penyataan ini sering disebut sebagai logika digital. Perhatikan bahwa anggota himpunan pada logika digital ini jelas {BENAR, SALAH}, atau {TRUE, FALSE}, atau {0,1}.  Namun dalam sehari-hari tentu saja kita sering sekali menjumpai bahwa terdapat nilai yang tidak demikian.

Kita ambil contoh: Diberikan himpunan V = himpunan kecepatan "pelan" (yaitu v <= 20 km/jam). Apakah kecepatan v = 20,01 km/jam termasuk ke dalam himpunan kecepatan "pelan"? Menurut himpunan tegas (crisp set) 20,01 km/jam bukan merupakan anggota himpunan  V. Kita, mungkin mengatakan bahwa kecepatan 20,01 km/jam itu "agak pelan", bukan "tidak pelan". Contoh kasus ini menghantar kita pada sebuah istilah yang dikenal sebagai logik Fuzzy. 

Dimana dengan menggunaan teori himpunan logika fuzzy 20,01 km/jam tidak ditolak ke dalam himpunan V, tetapi diturunkan derajat keanggotaannya. Dalam teori himpunan fuzzy, keanggotaan suatu elemen di dalam himpunan dinyatakan dengan derajat keanggotaan yang nilainya terletak dalam selang [0,1].

Sehingga dalam himpunan Fuzzy biasa kita melihat cara penulisan sebagai berikut:

Misalkan:

X = {becak, sepeda motor, mobil kodok, mobil kijang, mobil carry}, 

A = himpunan kendaraan yang nyaman dipakai untuk berpergian jauh oleh keluar besar (terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak). Didefiniskan bahwa:

x1 = becak, 0

x2 = sepeda motor, 0.1

x3 = mobil kodok, 0.5

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline