Lihat ke Halaman Asli

Natalis

Konservasi Bebas

Orang Tua sebagai Guru Pendidikan Karakter Anak

Diperbarui: 8 Mei 2017   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pidato Presiden Jokowi (sumber Gambar : Aktual.com)

Tidak dipungkiri lagi bahwa peran orang tua untuk anak sangatlah penting. Karena pendidikan pertama yang anak dapatkan ialah dari orang tuanya. Mulai dari pembentukan karakter anak hingga seorang anak masuk pada jenjang pendidikan yang terlepas dari orang tua.

Hal ini membuat si anak akan mempertahankan karakternya diantara teman-temannya. Dan seorang anak juga akan membentuk karakter dari lingkungan yang ia tinggal, tetapi hanya beberapa persen. Karena waktu anak-anak, sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan.

Bila seorang anak tinggal di lingkungan yang keras, maka akan terbentuk karakter yang keras pula. Tetapi sebaliknya, bila seorang anak tinggal di lingkungan yang karakternya lembut maka akan terbentuk karakter yang lembut.

Pendidikan karakter yang didapatkan oleh seorang anak tadi, ia tidak mendapatkan dari berbagai mata pelajarang yang diberikan oleh guru di sekolah, baik tingkat PAUD, SD, SMP, maupun SMA dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Seperti yang dikatakan oleh bapak presiden kita Joko Widodo bahwa “saat ini pada anak-anak tidak muncul karakter sebagai ciri bangsa Indonesia karena memang tidak diberikan di sekolah”. Saya juga sangat menggarisbawahi pernyataan bapak presiden ini, karena memang saya juga mengalami hal ini diwaktu jenjang pendidikan bawah.

Bila hal ini dibenarkan oleh kalangan masyarakat umum, maka apa yang harus kita lakukan agar pendidikan karakter ini bisa diandalkan. Berbudi pekerti luhur dan berkarakter baik sebagai suatu karakter bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Agar ini menjadi suatu perbandingan karakter dengan bangsa lain.

Bapak presiden kita juga mengatakan bahwa, “pembangunan SDM bukan hanya mengejar agar anak menjadi pintar saja tetapi mereka juga harus punya budi pekerti yang baik sehingga ada diferensiasi dengan bangsa lain sebagai karakter bangsa.”

Untuk menjadikan suatu bangsa yang berkarakter dan berbudi pekerti baik, tidaklah gampag bagai membalik telapak tangan. Tetapi membutuhkan tenaga, bantuan dan kesempatan yang banyak. Hal ini lebih kepada orang tua, karena disana sangat berlaku peran orang tua dalam pendidikan karakter anak.

Bila demikian, yang perlu kita lakukan adalah, memberikan bantuan dan dukungan dalam hal apa saja kepada orang tua, atau fasilitas jenjang pendidikan usia dini yang kurang memadai. Agar peran keluarga untuk pembentukan karakter anak, bisa berbagi peran dengan pihak fasilitator.

Sangat penting juga, bahwa kita semua saling mengingatkan kepada satu sama lain, agar pendidikan karakter bagi anak awalnya dimulai dari orang tua atau keluarga, dan kemudian kepada jenjang pendidikan yang terlepas dari keluarga.

Jika pada masyarakat umum sadar akan pentingnya pembentukan karakter anak, maka terjawaplah pernyataan yang disampaikan oleh bapak presiden kita bahwa pentingnya suatu karakter yang baik untuk anak bangsa. Menjadi bangsa yang bisa menjadi tolak ukur untuk bangsa lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline