Presiden Jokowi sesekali di mana beliau berkunjung suka sekali menghibur rakyatnya dengan membagi bagi hadiah baik untuk anak kecil atau bapak/ibu sekitar.
Setiap kali beliau melewati sebuah kota pasti selalu membagi bagikan hadiah baik itu sepeda, buku, sembako atau lainnya. Bahkan pada acara mudik ke solo pun presiden Jokowi sempat sempatnya membagikan sembako. Hmmmm tapi selalu ada saja kesalahan yang dicari-cari dan nyinyirin beliau mungkin Presiden kita sudah begitu kenyang mendapat nyinyiran kali ya?
Melihat pembagian sembako apakah hal yang aneh, mungkin biasa di mana pejabat negara membagi bagikan sembako. Tapi bagi warga daerah dapet sembako gratis itu sesuatu yang wah banget. Terutama untuk warga daerah yang masih banyak warga kurang mampunya. Mungkin juga orang-orang yang nyinyir tidak akan menolak jika diberi sembako oleh Jokowi juga kali ya. Hehe. Jangan-jangan mereka juga sebenarnya ingin diberi sembako oleh Jokowi. Makannya nyinyir begini J
Sudah tidak heranlah lagi sebenarnya kebanyakan presiden kita bagi bagi sembako atau hadiah di saat tak terduga kepada warga yang dia temui dimanapun saat iring iringan perjalanan dinas ke daerah. Dan sering pula jika iring iringan mobil kepresidenan berhenti mendadak di tengah jalan untuk bagi bagi hadiah ataupun sembako. Jadi sering kali kita mendapatkan video amatir yang di rekan oleh warga saat iring -- iringan presiden berhenti untuk bagi-bagi hadiah.
Saat kunjungan kerja Presiden ke Sukabumi ada saja yang pasti mencari kesalahanya dan memprovokasinya ke masyarakat ujung-ujungnya kita-kita lah masyarakat yang kena imbas isu provokasi meraka itu. Dari nyinyiran, soal pembagian sembako. Mereka menuduh Jokowi sengaja bagi-bagi sembako demi kepentingan Pilpres 2019. Apalagi, pembagian sembako tersebut melibatkan melibatkan aparatur sipil negara atau kepolisian.
Haduhh lucu juga sihh bagi-bagi sembako udah ada dari dulu kali, justru perlu dipertanyakan nih yang nyiyir pembagian sembako buat kepentinan rakyat tapi kok malah ngomel dan nyinyirin hihihi ^_^. Akhirnya pun tuduhan miring dijawab oleh Menteri Sosial, Idus Mahram. Ia mempertanyakan pihak-pihak yang mengkritik pembagian sembako saat Presiden Jokowi kunjungan kerja ke daerah.
Menurut Idrus pembagian sembako sudah berlangsung sejak Jokowi menjadi presiden. Beliau menuturkan pembagian sembako demi kepentingan rakyat, sehingga tidak bisa dihentikan meskipun menjelang Pilpres 2019. "Aneh juga kalau kami bantu rakyat ada yang ngomel. Itu justru perlu dipertanyakan, mereka berjuang untuk apa? kalau kami bantu rakyat kenapa ngomel-ngomel," kata Idrus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 9 April 2018.
Idrus menuturkan program sembako itu adalah program pemerintah yang anggarannya dialokasikan lewat Kementerian Sosial. "Ada anggaran di Kemensos. Saya tanggung jawab," ujarnya. Jadi jika pembagian sembako baru kali ini dilaksanakan, boleh lah kalau ada yang nyinyir dan menuduh yang tidak-tidak. Lucu deh ketika pembagian sembako sudah rutin dilakukan, tapi baru kali ini pada ngomel dan ribut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H