Pariwisata pada saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi hampir seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam kalangan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap kehidupan yang tidak terlepas dari dorongan manusia untuk selalu ingin mencari dan mengetahui hal-hal baru.
Pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia, yang berarti dibutuhkan banyak upaya pengembangan dan penanganan dalam menghasilkan pariwisata berkelanjutan yang maju. Maka dari itu, dalam mencapai tujuan pengembangan pariwisata maka dibutuhkan berbagai rancangan kegiatan promosi supaya seluruh potensi dan daya tarik dari suatu objek wisata dapat dikenal lebih banyak orang.
Promosi objek wisata menjadi suatu hal yang sangat penting sebagai sumber peningkatan kunjungan wisatawan di suatu daerah. Setiap tempat wisata berlomba-lomba melakukan promosi dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang, salah satunya yaitu dengan menggunakan media sosial. Media sosial adalah platform online yang memungkinkan orang membagikan dan menciptakan konten yang mereka inginkan, juga termasuk sebagai salah satu alat yang ampuh untuk promosi bisnis karena dapat diakses oleh semua orang dengan mudah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2022), diketahui bahwa tingkat penduduk di DKI Jakarta mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada tahun 2021, sebesar 0,78% (kenaikan 82.688 penduduk) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan jumlah peningkatan hanya 0,04% (kenaikan 4.278 penduduk). Jumlah penduduk DKI Jakarta kembali meningkat pesat setelah keadaan pandemi COVID-19 sudah membaik dan aktivitas yang sudah kembali berjalan dengan normal, salah satunya pariwisata.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta (2022), kedatangan wisman ke DKI Jakarta mulai mengalami penurunan drastis ketika awal ditemukannya wabah Coronavirus disease atau COVID-19 di Indonesia pada Maret 2020 dan dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena Jakarta mengalami Zona Merah.
Walaupun pada akhir tahun 2020 terjadi kenaikan kunjungan wisman, angka kembali menurun ketika COVID varian Delta masuk ke Indonesia dan terus menunjukkan naik turun pada tabel. Masuknya COVID varian Omicron di Indonesia pada November 2021 juga ikut mempengaruhi penurunan kunjungan wisman selama beberapa bulan. Namun setelah pandemi kunjung berakhir, mulai terjadi peningkatan kembali secara signifikan.
Tren positif kenaikan jumlah kunjungan wisatawan berlangsung hingga Agustus 2022, mencapai angka 121.438 orang. Angka ini naik sebesar 1,88% secara bulan per bulan. Jika dilihat secara tahun per tahun, kenaikan terjadi secara drastis dengan jumlah sebesar 120.367 orang. Terbukanya kembali gerbang Indonesia bagi warga mancanegara dan kenaikan yang signifikan ini menunjukkan antusias para wisatawan dalam mengunjungi Jakarta. Naiknya jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia tidak dapat dipisahkan dari naiknya kepecayaan dunia internasional terhadap pariwisata Indonesia.
DKI Jakarta merupakan provinsi dengan daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan yang sangat luas. Makna di balik slogan "Enjoy Jakarta" menunjukkan bahwa Jakarta layak menjadi tujuan wisata dan budaya unggulan bagi pengunjung lokal maupun mancanegara.
Para penggerak pariwisata DKI Jakarta mulai berlomba-lomba menyajikan destinasi-destinasi pariwisata baru. Hal ini tentunya menimbulkan sebuah persaingan agar sebuah destinasi wisata dapat diterima dan menarik para turis domestik dan mancanegara untuk datang. Sering dengan meningkatnya pengguna media sosial, saat ini diperlukan persaingan dalam hal promosi dengan memanfaatkan teknlogi internet guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional promosi.
Tiap-tiap objek wisata harus bisa bersaing dalam memunculkan ide-ide menarik dalam melakukan proses pemasaran mereka melalui media sosial karena hampir seluruh turis domestic maupun non-domestik sudah mengandalkan media sosial dalam mencari tujuan wisata.