Lihat ke Halaman Asli

Knowledge Management di Dalam Perusahaan

Diperbarui: 24 Agustus 2022   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Knowledge management atau manajemen pengetahuan ini bisa kita artikan sebagai serangkaian alat, strategi dan metode untuk menemukan, mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan. 

Menurut McInerney (2002) mendefinisikan knowledge management sebagai usaha untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan saling berbagi pengetahuan. Dalam hal ini perusahaan berkesempatan untuk menyerap pengetahua, pengalaman, dan kreativitas para staffnya untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Knowledge management menyangkup pembagian pengetahuan. Dimana tanpa berbagi pengetahuan, maka upaya knowledge management akan gagal dan dapat menyulitkan jalannya organisasi.

Pengetahuan (knowledge) manusia pada hakikatnya terbagi menjadi dua, yaitu explicit dan tacit knowledge. Perusahaan yang ingin mengelola informasi-informasi yang ada harus menggunakan knowledge management serta sistem yang dibutuhkan dalam prosesnya.

Tacit knowledge merupakan pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb. Hal ini merujuk pada pengetahuan yang sangat sulit untuk diungkapkan, namun membantu mengarahkan orang dalam perilakunya. Tacit knowledge sendiri didapatkan melalui dialog, penjelasan secara verbal, menggunakan model, serta teori dalam menjelaskan pengetahuannya kepada penerima. Dengan learning by doing, tacit knowledge akan berkembang sendiri pada tiap individu.

 Peranan tacit dalam organisasi pastinya berguna dalam hal menjadi panutan terutama bagi karyawan terhadap atasan ataupun terhadap sesama. Dimana pemberi dan penerima pengetahuan berada pada suatu konteks yang memungkinkan penerima melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap apa yang dilakukan oleh pemberi pengetahuan. Pada saat yang sama terjadi peniruan oleh penerima pengetahuan terhadap apa yang dilakukan oleh pemberi pengetahuan. Dengan adanya peniruan ini, maka pengetahuan telah mulai terbentuk. 

Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang tercetak, dimana mudah dijelaskan dan didokumentasikan. Contohnya adalah laporan riset, artikel, lembaran data, dan modul perusahaan. Knowledge creating company adalah perusahaan yang dibuat berdasarkan adanya knowledge management yang berperan penting dalam terbangun dan dibentuknya perusahaan. Suatu pengetahuan busa diubah menjadi 'lebih hidup' dan bermanfaat secara luas bagi perusahaan dimana harus melewati fase 'perubahan' agar bisa berguna bagi perusahaan. Proses-proses tersebut menyangkut eksternalisasi dengan mengubah tacit knowledge menjadi explicit knowledge; proses kombinasi yaitu memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk diimplementasikan menjadi explicit knowledge lain; proses internalisasi yang mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge; terakhir proses sosialisasi dengan mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain.

Contoh knowledge creating company: seorang perintis usaha pergi ke luar negeri untuk belajar mengenai bisnis yang ingin dijalaninya, kemudia membagikan pengalaman yang didapatkan kepada para staffnya; baik yang diimplementasikan melalui explicit knowledge atau learn by doing melalui tacit knowledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline