Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Karyawan Sebelum Penempatan Kerja

Diperbarui: 21 Agustus 2022   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: opscentre.com

Pelatihan karyawan dapat didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang dirancang khusus untuk menyediakan, mengembangkan kompetensi pekerjaan, produktifitas, disiplin, sikap, serta etika kerja dalam tingkatan tertentu yang disesuaikan dengan level dan kualifikasi suatu jabatan/pekerjaan. Perusahan akan terus membutuhkan karyawan kompeten yang dapat membantu peningkatan keuntungan dan kemajuan perusahaan. Maka dari itu, pelatihan karyawan sangat penting dilakukan dimana juga dapat menjadi media yang efektif untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan mendukung perjalanan kemajuan perusahaan.

Pelatihan dan pengembangan karyawan memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang sesuai untuk melaksanakan pekerjaan masing-masing. Dengan melakukan proses pelatihan, karyawan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan mengurangi risiko pekerjaan.

Dalam hal ini perusahaan juga menjadi tahu batas kemampuan karyawan. Sebelum terjadi penempatan pekerjaan pastinya dibutuhkan kesesuaian kedudukan dengan skill yang dimiliki. Selain itu karyawan juga dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan dan memahami sasaran yang akan dicapai perusahaan. Tidak hanya akan meningkatkan kualitas, namun pelatihan juga akan membantu mereka memberikan layanan atau menghasilkan produk yang lebih baik. Kedua hal tersebut dapat langsung berpengaruh kepada produktivitas perusahaan.

Berikut beberapa cara bagaimana pelatihan karyawan dapat dilakukan:

  • Onboarding: ditujukan untuk karyawan baru; bertujuan memenuhi kebutuhan karyawan dan pengenalan kepada struktur organisasi perusahaan, tujuan, proses, prosedur, aturan, prinsip, norma, harapan, kontrol, dan sistem yang berlaku di perusahaan.
  • Manajemen risiko: didesain untuk mengurangi risiko atau mengimplementasikan proses manajemen risiko. Materi program biasanya memasukkan poin-poin seputar keselamatan kerja, keamanan informasi, dan kepatuhan.
  • Manajemen keahlian: bertujuan mengidentifikasi keahlian karyawan, bisa dengan memantau talenta-talenta yang ada di perusahaan atau dalam sebuah tim kerja.
  • Perencanaan karir: dilakukan dengan menyesuaikan sesuai dengan minat dan ambisi masing-masing individu karyawan untuk meningkatkan kepuasan kerja serta keterlibatan mereka dalam perusahaan.
  • Manajemen pengetahuan: melakukan proses pengembangan, pemanfataan, serta transfer pengetahuan dari karyawan yang lebih senior ke junior.
  • Case studies, role playing, dan simulation.

Bagi para karyawan sendiri, dengan adanya pelatihan tentunya selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, juga akan meningkatkan rasa percaya diri, kepuasan kerja, mengurangi waktu belajar, serta mengerti sepenuhnya mengenai pekerjaan dan budaya kerja perusahaan. Karyawan juga dapat merasa lebih siap untuk berada di tingkat jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya dan merasa lebih loyal dengan perusahaan. Bila hal tersebut tercapai, maka perusahaan yang dipenuhi dengan tenaga kerja terampil akan mengalami produktifitas kerja yang lebih baik serta meminimalisir kesalahan yang berpengaruh langsung dalam peningkatan sales dan keuntungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline