Saya mungkin belum punya anak, tapi saya tahu rasanya dibesarkan oleh orangtua yang menganggap saya replika mereka. Saya tidak punya kebebasan memilih pendidikan, karir, pasangan hidup, bahkan model rambut kesukaan saya. Saya harus menjadi sama dengan mereka, sesuai dengan yang mereka inginkan, jika tidak saya dijauhi dan dihukum.
Semakin dewasa saya semakin berani untuk mandiri dan membela diri, namun saya sungguh mendapat pembelajaran meski itu dari kisah hidup saya sendiri, jika nanti memiliki anak, perlakukan dia seperti manusia. Anak pada usia dini memang akan selalu mengikuti apa saja yang diarahkan tanpa pertanyaan, tapi tunggu sampai mereka dewasa, saat otak kritis mereka mulai berkembang. Setiap anak lahir dengan kepribadian, ketertarikan, dan keunikan masing-masing, saat orangtua gagal melihat itu sebagai anugerah maka masalah ada di mereka, bukan di anak. Tuhan menciptkan manusia berbeda-beda, jika sebagai orangtua anda ingin menciptakan mini you, silahkan pergi ke toko boneka, buat sesuai keinginan anda. Anak anda manusia. Bukan boneka anda.
Setiap anak itu berharga. Semua yang ada di dalam dirinya adalah pemberian Tuhan, menolak keberadaan aslinya dan berusaha mengubahnya adalah sebuah perlawanan terhadap Tuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI