Lihat ke Halaman Asli

Natalia Oetama

Engineering murtad yang banting stir jadi penulis serabutan

Pulau Pasumpahan yang Menawan

Diperbarui: 30 Desember 2020   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Begitu perahu tertambat di bibir pantai, gradasi warna biru pekat di kejauhan, hijau turquoise lalu bening segera memanjakan mata saya. Pasir putih segera mencumbu telapak kaki begitu saya melangkah dari perahu, hangat. Tak salah jika pulau ini jadi Primadona Sumatera Barat.

Pulau Pasumpahan terletak di perairan Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang berjarak ~30 km dari pusat kota Padang. Pulau seluas lima hektare ini merupakan satu dari banyak pulau indah di pesisir Sumatera Barat.

Setelah satu jam melalui perjalanan berliku-liku, sebuah penanda kecil memastikan saya telah sampai di daerah sungai pisang. Melewati beberapa kelokan dan tanjakan penuh lubang, sebuah dermaga sederhana menyambut kami. Pohon kelapa di kedua sisi jalan melambai-lambai, mengucapkan selamat datang.

Saya menepikan kendaraan dan berhenti sejenak di sebuah warung kecil. Umbul-umbul iklan antar jemput pulau tertancap tak jauh dari sana. Segelas kopi dan gorengan mengisi perut sembari menanti Pak Ali menyiapkan kapal untuk mengantarkan kami ke pulau. Tiga puluh lima ribu rupiah per orang adalah harga yang disepakati untuk antar jemput ke Pulau Pasumpahan. Harga disesuaikan dengan jarak ke masing-masing pulau.

Berselang beberapa menit, saya dan seorang teman sudah duduk manis di perahu menuju Pulau Pasumpahan. Tak dibutuhkan waktu lama untuk mencapai pulau indah ini: cukup 15 menit dari dermaga sungai pisang kami sudah menginjakkan kaki di surga kecil Pasumpahan.

Nama pulau ini berasal dari dongeng lama yang telah begitu terkenal di Sumatera Barat, Malin Kundang. Masyarakat sekitar percaya bahwa di pulau inilah sang ibu mengucapkan sumpahnya. Pulau tempat bersumpah, begitulah pulau ini mendapatkan namanya.

Pulau yang berjarak 200 meter dari Pulau Sikuai ini tidak berpenghuni, namun beberapa tahun terakhir sudah berdiri homestay sederhana, lengkap dengan camping ground, gazebo-gazebo kecil, ayunan dari ban bekas, kursi-kursi kayu, serta kamar bilas dan kamar mandi. Dikenakan biaya retribusi sebesar lima belas ribu  rupiah per orang untuk bersantai sejenak di pulau ini.

Dok. pribadi

Agak ke dalam, ada juga sebuah rumah panggung dengan view menghadap ke pulau Sikuai. Tempat ini paling pas untuk duduk manis membaca buku atau menghabiskan senja. Berada di pulau ini kita seperti terpisah dari dunia luar. Pulau-pulau lainnya, seperti Pulau Setan, Pulau Batu dan Pulau Sikuai, menjadi benteng bagi Pasumpahan. Di Pasumpahan, sejauh mata memandang hanya ada langit biru, hijaunya pulau, pasir putih nan lembut, belaian ombak, diiringi desauan angin sesekali di pohon kelapa.

Kedalaman dasar laut yang bervariasi menyebabkan air laut di permukaan memiliki gradasi warna yang kontras. Warna biru pekat di ujung, hijau turquoise di tengah, dan bening di bibir pantai, sungguh menyejukkan mata.

Dok. pribadi

Untuk saat ini keindahan bawah laut Pasumpahan baru dapat dinikmati dengan cara bersnorkel. Belum terdapat operator selam di sini, namun pulau ini didaulat sebagai salah satu mutiara pariwisata Sumatera Barat, dan akan terus dikembangkan. Tak tertutup kemungkinan satu atau dua tahun ke depan akan tersedia fasilitas untuk menyelam di sini.

Ada beberapa pilihan untuk menikmati Pulau Pasumpahan, seperti berenang dan berkencan dengan berbagai ikan di bawah sana, atau bisa juga membawa bekal dan berpiknik asyik bersama keluarga sembari memesan kelapa muda. Duduk-duduk manis di bawah pohon dengan buku favorit atau bersenda-gurau dengan teman tentu juga dapat menjadi pilihan. Bagi yang punya keberanian ekstra, bisa menjajal bukit terjal di belakang pantai, untuk menyaksikan pemandangan yang lebih indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline