Arjasari, 12 Desember 2019- Yan Yan Yoga Permana, S.Pd.I ; berikan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Rancakole. Diakhir materi P2K2, ia mengingatkan kembali akan kesempatan KPM mampu untuk bisa keluar dari PKH dengan graduasi mandiri. Pendekatan yang ia berikan kemudian mengetuk hati dan kesadaran 2 KPM dampingannya.
Erna Nurhasanah, KPM dampingannya di RW 16, mundur setelah P2K2 berakhir. Erna menuturkan bahwa usaha manset yang ia tekuni bersama suaminya sudah mulai berkembang. Penghasilan yang Erna dapat pun semakin menanjak naik dan mencukupi kebutuhan dasarnya, sehingga ia yakin dirinya tak lagi harus bergantung pada bantuan pemerintah.
Lain halnya dengan Yeti Rohmah, warga RW 09 yang meminta mundur dari PKH setelah P2K2 usai karena ingin memberikan kesempatan pada yang lain merasakan bantuan pemerintah. Kondisi ekonominya belum cukup mapan dan jumlah tanggungannya pun masih banyak tapi berkat motivasi dari pendamping Yeti yakin rejekinya tak hanya dari PKH. Berangkat dari prinsip hidup Yeti, "rejeki tak akan tertukar, jika tertutup pintu yang satu maka pasti akan datang dari pintu yang lain", maka ia tak ingin menggantungkan rejekinya dari PKH dan memilih memberi kesempatan untuk orang tak mampu lainnya agar bisa merasakan bantuan pemerintah.
Peksos Supervisor PKH - Natalia Maloringan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H