Lihat ke Halaman Asli

Natalia Desy

Junior Writter

Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Karyawan Kecil di Indonesia

Diperbarui: 19 Juli 2021   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi - diolah dari shutterstock

Coronavirus atau nama kerennya adalah CORONAVIRUS DISEASE, yang lebih kita kenal dengan Covid-19 yang sedang mewabah saat ini. Menurut beberapa artikel mengenai virus yang viral ini, Coronavirus termasuk dalam kelompok virus RNA yang dapat menyebabkan penyakit pada spesies mamalia dan burung. Virus ini biasanya akan menginfeksi saluran pernapasan dengan tingkat keparahan berkisar dari ringan hingga mematikan pada manusia.

Coronavirus itu punya keluarga loh gengs, yaitu termasuk dalam subfamily Orthocoronavirinae, family Coronaviridae, ordo Nidovirales. Coronavirus yang juga merupakan virus yang memiliki hubungan dengan RNA dan nukleokapsid simetri heliks. Virus ini dibungkus dengan protein icosahedral. Coronavirus memiliki duri diatas permukaan virus, yang  mirip dengan bentuk corona matahari berdasarkan pengamatan para ahli dengan menggunakan Mikroskop Elektron (ME). Wah makanya bentuk Coronavirus kaya matahari ya gengs.

Yang saat ini ditahun 2021 hadir varian virus baru yaitu Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau nama keren dari virus Corona ini adalah virus jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja loh, seperti kakek nenek atau golongan usia lanjut, orang-orang dewasa, anak-anak, bayi, dan juga ibu hamil serta ibu menyusui. Ih serem ya gengs..

Virus tersebut sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia terutama Karyawan kecil seperti pegawai kedai, pedagang keliling, ataupun buruh pabrik. Pertanyaannya adalah "Mengapa berpengaruh? dan apa pengaruhnya?". Iya seperti yang kita tahu toko kecil atau kedai, dagangan yang dijual keliling (Kaki Lima) ataupun pabrik-pabrik yang saat ini banyak yang ditutup karena adanya "PPKM" atau jelasnya adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang mana protokol tersebut mengharuskan mereka yang berjualan untuk mengurangi waktu dan pelanggan mereka dengan tujuan menghindari keramaian.

Dari kondisi tersebut, banyak petugas yang sebenarnya salah tanggap mengenai protokol kesehatan yang diberlakukan ini. Dibawah ini adalah contoh kasusnya : 

Twitter @duniadian

Viral diakun Twitter @duniadian, Minggu (11/7/2021) , terlihat seorang bapak petugas satpol PP yang sedang menegur seorang tambal ban untuk menghentikan pelayanan selama PPKM kemudian mengubahnya menjadi pelayanan online. Video selama 18 detik yang viral itu, satpol PP terlihat sedang mengingatkan terkait PPKM Darurat kepada si tukang tambal ban. 

"Mulai hari ini sampai tanggal 20. Tidak ada melayani, kecuali online," ujarnya Si Bapak.

"Tambal ban online pak?" tanya pria (Tukang tambal ban) tersebut.

Selanjutnya, petugas pun mengatakan bahwa tambal ban tetap boleh beroperasi, namun mengurangi waktu operasi dan mengurangi pelanggan yang hadir agar tidak menimbulkan keramaian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline