Lihat ke Halaman Asli

Kisah Perjalanan Cinta Dua Sejoli

Diperbarui: 4 November 2021   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari ada dua orang remaja bernama Phii dan Rama. Mereka adalah teman satu kelas disebuah perguruan tinggi. Saat itu mereka mahasiswa baru di fakultas bahasa yang belum mengenal satu sama lain.

“Hallo nama kamu siapa? Kenapa ambil jurusan ini?” Tanya Rama kepada Phii.

“Eh hi, nama aku Phii. Ya karena aku suka Bahasa Inggris hahaha.” Jawab Phii sembari tertawa kecil.

Mereka melanjutkan perbincangan sampai saat jam perkuliahan sudah selesai. “Ram ke kantin yuk?” ajak Phii, Rama membalas dengan anggukan kepala. Hari demi hari pun berlalu dan mereka semakin akrab. Sampai ketika Phii harus mengikuti pelatihan, Rama pun mau membantu Phii mencari barang yang dibutuhkan untuk pelatihan. 

Phii menghampiri Rama dikantin dan berkata “Rama anterin aku cari senter yu sama sabun cair dan lain – lain, buat pelatihan.”

“Ayo tapi tunggu dulu ya aku habisin minuman ku dulu, mau cari dimana memangnya?” Tanya Rama.

“Kita cari di mini market dekat bunderan aja, gimana?” Jawab Phii, “Ok disitu aja” jawab Rama sembari Rama menganggukan kepala.

Setelah selesai mencari barang yang dibutuhkan mereka kembali ke rumah masing – masing, dan mengabari satu sama lain. “Tingg” suara notifikasi pesan singkat dari ponsel genggam milik Phii dan tertulis “Gimana? Sudah lengkap semua kan? Kamu tinggal siapin mental deh buat besok hahaha.” Pesan dari Rama membuat Phii tersenyum. Phii membalas pesan singkat dari Rama dan terus berlanjut, pagi siang dan malam mereka saling bertukar pesan hingga saling mengirim voice note dan mengabari aktivitas serta kondisi masing – masing.

Tak terasa sudah 2 bulan berlalu sejak pertemuan dan perkenalan pertama mereka. Kini hubungan mereka semakin dekat dan tidak dapat dipungkiri tumbuh benih – benih cinta diantara mereka. Phii pun berbicara di depan kaca “Aku suka sama Rama? Yaampun Phii kamu suka sama Rama?” bertanya kepada diri sendiri untuk meyakinkan hati. Begitu pula Rama, dia tidak dapat membohongi perasaannya sendiri bahwa dia pun jatuh hati dengan Phii. Keesokan harinya mereka bertingkah seolah tidak terjadi apa – apa diantara mereka, namun lambat laun perasaan mereka mulai bergejolak dan tidak dapat ditampung lagi. Pada bulan berikutnya Rama pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Phii.

“Phii kalau tiba – tiba aku hilang gimana?” Tanya Rama.

Phii pun berkaca – kaca mendengar ucapan Rama dan berkata “Hilang gimana? Kamu mau kemana memangnya?.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline