Gizi menjadi bagian penting dalam menyempurnakan performa seorang atlet basket. Apabila badan atlet diibaratkan sebagai mesin maka makanan dapat dilambangkan sebagai bahan bakar. Pengaturan kebutuhan gizi bagi atlet basket harus harus mempertimbangkan waktu atau dikenal dengan periodesasi.
Tim pengabdi yang FK dan FIK Universitas Negeri Semarang yang terdiri dari Natalia Desy Putriningtyas, Dietisien., M.Gizi; Refani Alycia Kusuma, M.Gz; Dr. Hadi, M.Pd dan dibantu mahasiswa Cristi Siwi Larasati, Arum Dinar Denta Listya dan Gregorie Dian Guspita melakukan pendampingan sekaligus edukasi gizi kepada atlet basket di klub GMC. Klub bola basket Generasi Muda Cirebon atau yang lebih dikenal dengan GMC merupakan klub basket yang dimiliki oleh mantan pemain nasional Wahyu Gunarto atau biasa dikenal dengan nama Njoo Lie Wen.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan kegiatan pengukuran fisik para atlet basket baik laki-laki dan perempuan. Kegiatan pengukuran fisik ini antara lain pengukuran antropometri hingga pengukuran kapasitas VO2 maks menggunakan Multistage Fitness Test (MFT). Kegiatan pengukuran fisik ini bertujuan untuk memantau performa fisik para atlet basket klub GMC secara berkala. Kegiatan selanjutnya ialah edukasi gizi. Edukasi gizi yang diberikan kepada atlet berupa diskusi terbuka mengenai pengaturan komposisi makanan dan jumlah yang harus dikonsumsi para atlet. Karbohidrat bagi seorang atlet diperlukan sebagai sumber energi utama dan dapat disimpan sebagai glikogen. Glikogen merupakan cadangan energi yang dapat digunakan selama latihan dan pertandingan. Selain karbohidrat, jumlah asupan protein dan lemak juga harus dijaga. Asupan protein diperlukan untuk membantu pemulihan otot dan sebaiknya berada di kisaran 15-20% dari total kebutuhan energi seorang atlet. Konsumsi lemak jenuh juga sebaiknya dibatasi kurang dari 10% kebutuhan total energi.
"Kebutuhan cairan bagi atlet basket juga penting untuk digarisbawahi, jangan sampai seorang atlet basket mengalami dehidrasi" kata Desy. Kecukupan gizi bagi seorang atlet tidak hanya berkaitan dengan makanan tetapi juga asupan cairan. Dehidrasi pada atlet dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi, mudah lelah, perlambatan recovery, kram otot bahkan peningkatan denyut jantung. Jenis cairan yang dapat diberikan kepada para atlet basket dapat berupa minuman isotonic. Minuman isotonic merupakan minuman dengan kandungan 6-8% karbohidrat yang membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat dan mampu memberikan energi tambahan. Selain minuman isotonic dapat juga diberikan jus buah atau minuman olahraga lain yang diperkaya dengan elektrolit.
Pendampingan dan edukasi gizi yang diberikan oleh tim pengabdi berjalan dengan meriah dikarenakan para atlet berinteraksi dengan semangat dan antusias. Hadi sebagai salah satu tim pengabdi dari FIK UNNES juga menambahkan "Apabila ingin membentuk seorang atlet basket professional harus melibatkan banyak pihak dan untuk itu sport science dibutuhkan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H