Siang itu sepulang kuliah aku dan teman-temanku berencana mengadain malam tahun baruan dengan manggang-manggang di rumah salah satu saudaranya temanku, asik-asikkan sebelum UAS berlangsung. Semua peralatan untuk manggang sudah disediakan, hanya tinggal menunggu malam tiba. Dan malam tiba kamipun berkumpul didepan kampus untuk bergegas berangkat bersama-sama ke rumah temanku. Dan ternyata malam itupun hujan dan kami menunggu hujan sampai redah dan hanya ada 3 payung yang tersedia saat semuanya mau bergegas ke rumah saudara Melati.
"ih, gue gak mau ahh kalo sendiri memakai payung kesana apa lagi sampai rambut saya terkena hujan. ngeri ahh" kata ku.
"jadi gimana dong, emm" seru Yoel.
Semuanya berpikir keras mencari ide hingga suasana mendadak hening, dan tiba-tiba cici memecah keheningan.
"aha, gimana kalo lo sama Bryan aja Mawar" seru Cici tiba-tiba.
"Bryan? Emangnya dia mau? Lagian dia aja orangnya sombong dan cuek gitu dan sok lagi, kita kan gak tau dia ada dimana sekarang" kataku
"tenang aja, gue tau dia dimana. Ayo kita jemput dia" ujar Herlan, membuat kami semua penasaran dan penuh rasa kaget.
Ya, Bryan itu lebih tua setahun dari kami dan kuliah disebuah Universitas yang ada di Yogyakarta dengan tetepi berbeda jurusan dengan kami. Dan mereka ini adalah sahabat- sahabat ku di kampus '' Saya Yoel, Cici, Herlan Dan Melati.
Kami pun pergi ke tempat dimana Bryan berada. dan akhirnya kami bertemu dengan Bryan, dan tempat yang dimaksud Herlan adalah kos-kosan Bryan.
"ayolah Bryan, temenin Mawar sebentar aja pun. dia gak ada kawan tuh" rayu Herlan.
"kak, pliss sekali ini aja pun ya, ayolahh" seru aku dengan nada belaga sedih, dan akhirnya dia pun menyetujui ajakan kami.
Sepanjang perjalanan saya memayungin andri dan kami membisu, akupun kehabisan kata-kata. "ohh tuhann, kenapa ini" teriakku dalam hati. Dan tanpa disadari tiba-tiba andri memegang tanganku yang sedang mengepal payung.
''sini payung yah saya pegangin biara jangan terbawa angin'' seru Bryan.
Tiga jam kemudian...........Dan akhirnya kami selesai memangang serta menyantap hasil panggangan kami lalu kami dan memutuskan untuk pulang.
Esoknya kami pun pergi candi borobudur, dan seperti kemarin aku bersama Bryan. kami tidak merasa canggung lagi. sepanjang perjalanan kami asyik bercerita, hingga kami pun tak sadar jika sudah sampai tujuan.