Pernahkah kalian memperhatikan bangunan hotel? Sering kali terlihat bangunan hotel berdiri atas beberapa lantai, setiap lantainya terdapat banyak kamar. Susunan lantai dan kamar hotel sama dengan pembahasan kita kali ini yaitu susunan elektron pada kulit atom yang dikenal dengan konfigurasi elektron.
Konfigurasi elektron adalah penyusunan atau penataan elektron dalam suatu atom. Dalam konfigurasi elektron ini ada dua cara dalam penulisan yaitu penulisan konfigurasi elektron berdasarkan kulit dan penulisan konfigurasi elektron berdasarkan subkulit & orbital.
Konfigurasi elektron juga terdapat banyak jenis. Nah, pada pembahasan kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai konfigurasi elektron.
Sejarah & Pengertian
Sejarah pertama kali penemuan konfigurasi elektron yang dikemukakan oleh ilmuwan Niels Bohr pada tahun 1923 mengatakan bahwa struktur elektronik atom menjelaskan periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia.
Pernyataan tersebut berdasarkan pada model atom Bohr, dimana pada model atom ini menjelaskan kelopak-kelopak elektronnya merupakan orbit dengan jarak yang tetap dari inti atom.
Adapun konfigurasi Bohr yaitu sulfur berkonfigurasi 2.4.4.6 dari pada 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Kemudian, salah satu tokoh ilmuwan yaitu E.C.Stoner memastikan dengan memprediksi struktur kelopak sulfur dengan memasukkan ketiga Sommerfeld kedalam deskripsi kelopak elektron yang menghasilkan bahwa struktur kelopak sulfur sebagai 2.8.6.
Namun, pengamatan yang dilakukan oleh Bohr dan Stonner tidak dapat menjelaskan dengan baik perubahan spektra atom dalam medan magnet. Bohr menyadari kekurangannya dan melakukan tindakan langsung yaitu dengan menulis surat kepada Wolfgang Pauli untuk meminta bantuan menyelamatkan teori kuantum.
Pauli menyadari kekurangan dari Bohr yaitu bahwa efek Zeeman diakibatkan oleh elektron-elektron terluar atom. Pauli juga memperbaiki struktrur kelopak yang dinyatakan Stonner, Pauli mendapatkan hasil yang berbeda bahwa struktur subkelopak yang benar dengan pemasukan sebuah bilangan kuantum keempat dan asas larangnya. Bunyi asas larang: Tidak diperbolehkan untuk lebih dari satu elektron dengan nilai bilangan kuantum utama n yang sama memiliki nilai tiga bilangan kuantum k (1), j (m1) dan m (ms) yang sama.
Selanjutnya, konfigurasi elektron dikenal dalam persamaan Schrodinger. Pada tahun 1926 Schrodinger menyatakan atom hidrogen menghasilkan tiga dari empat bilangan kuantum sebagai konsekuensi penyelesaiannya, penyelesaian ini menghasilkan orbital-orbital atom.
Berdasarkan hal tersebut, konfigurasi elektron dapat ditentukan secara eksperimen dengan kajian atom dan menghasilkan kaidah empiris untuk urutan orbital atom mana yang terlebih dahulu di isi elektron.