Lihat ke Halaman Asli

A-301_TB2 Sistem Informasi Akuntansi_Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Model Python pada Toko Kelontong Floyen

Diperbarui: 30 Mei 2023   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dosen pangampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM : 43221010115

Nama : Natasha Puspa Faradilla

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi


Kampus : Universitas Mercu Buana

Berkat adanya revolusi industry, mendorong terjadinya perubahan yang cukup dramatis dalam bidang ekonomi dan bisnis dalam masyarakat. Perubahan tersebut didorong oleh berkembangnya teknologi yang semakin canggih. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan akan informasi meningkat dengan cepat. Karena teknologi yang canggih tersebut, volume dan kecepatan informasi yang tersedia bagi masyarakat meningkat, informasi tersebut dapat di akses kapanpun, dimanapun, dan tersedia dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan juga kecepatan yang sama untuk memproses informasi tersebut. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memproses informasi yang tersedia agar menjadi lebih efektif dan tepat guna. Dengan demikian, terlepas dari banyaknya volume informasi, kebutuhan akan sistem yang baik untuk menyediakan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan, perencanaan dan pengendalian sangat diperlukan.

Pengembangan sebuah sistem besar tidak akan mungkin terjadi tanpa subsistem yang lebih kecil dan saling berhubungan. Itulah mengapa penting untuk mengetahui sistem dan hubungan di antara mereka. Karena sistem dapat dirancang dan digunakan dengan lebih baik Ketika mengetahui sistem tersebut dan memahami hubungan di antara mereka. Sistem adalah sekumpulan elemen saling tergantung yang secara bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem harus memiliki organisasi, hubungan antar-hubungan, integrasi, dan tujuan sentral.   Ciri selanjutnya dari sistem adalah keteraturan hubungan antar elemen, yang berarti bahwa setiap elemen memainkan peran. Seperti yang dapat dilihat dari definisi ini, setiap sistem memiliki komponen, dan terkadang komponen ini juga merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung sistem utama. Selain itu, bagian-bagian dari sistem berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin banyak berbagai infromasi yang beredar di dunia ini. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memproses informasi yang tersedia agar menjadi lebih efektif dan tepat guna. Sistem tersebut dinamakan sistem informasi. Menurut O'Brien sistem informasi adalah kombinasi terorganisir yang terdiri dari orang, hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan computer dan jaringan komunikasi data, database, dan kebijakan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Pada buku yang berjudul "Accounting Information Systems" yang ditulis oleh Ulric J. Gelinas Jr, Ricard B.Dull, dan Patrick R.Wheeler, sistem informasi didefinisikan sebagai sistem buatan manusia yang umumnya terdiri dari sekumpulan komponen berbasis komputer dan komponen manual yang didirikan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan untuk memberikan informasi keluaran kepada pengguna. Kedua definisi tersebut memiliki isi yang sama, yang mana sistem informasi dibuat oleh manusia untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan untuk memberikan informasi keluaran kepada pengguna.

Dalam suatu organisasi keberadaan informasi besar manfaatnya bagi para pengambil keputusan untuk memberikan panduan terbaik tentang bagaimana sesuatu hal terjadi, dan solusi apa yang dapat diberikan. Semakin lengkap dan jelas sebuah informasi tentu saja akan lebih memudahkan penggunanya, di samping kriteria kualitas informasi yang diberikan harus baik. Namun, terkadang informasi juga dapat menjerumuskan penggunanya apabila informasi yang dihasilkan ternyata salah. Oleh karena itu, keandalan informasi harus dipastikan, dan informasi yang dihasilkan harus tersistematisasi.

Sistem informasi mungkin memiliki elemen lanjutan, seperti basis data untuk penyimpanan dan dapat menggunakan model keputusan untuk menyajikan informasi keluaran untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh, pengaplikasian sistem informasi pada toko kelontong, pemilik toko menginput data barang apa saja yang ia jual pada pelanggan, berapa uang yang ia terima dari pelanggan, dan lainnya. Data-data tersebut harus di simpan secara berkala yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Misalnya pada toko kelontong tersebut, beras merupakan item yang paling diminati pelanggan, berkat adanya data yang disimpan tersebut pemilik toko dapat merestock beras dengan jumlah yang lebih banyak dari barang lainnya.

Juga informasi yang berguna untuk keputusan keuangan, seperti informasi akuntansi. Hingga saat ini, akuntansi dianggap sebagai  sistem informasi yang cukup sistematis. Laporan dan rangkuman akuntansi yang disajikan selama ini merupakan contoh penciptaan sistem informasi yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan manajemen dalam proses pengambilan keputusan di berbagai bidang, terutama keputusan keuangan. Sistem informasi manajemen dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat jika mengetahui bagaimana menggunakan teknologi informasi dalam proses manajemen, yang tentunya membawa nilai tambah yang besar karena keunggulan teknologi informasi, misalnya proses manual yang terotomatisasi. satu Sistem informasi manual yang ada sebelumnya digabungkan dan diintegrasikan dengan teknologi yang mendukungnya. Ini, tentu saja, memiliki implikasi penting untuk standar kinerja di seluruh organisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline