Lihat ke Halaman Asli

Natacha Valensia

Administrasi Kebijakan Kesehatan Public Health'17

Mengutuk atau Bersyukur Akibat Ulah Covid-19?

Diperbarui: 2 Agustus 2020   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompas.com

Covid-19 menghancurkan! covid-19 mengancam banyak jiwa! covid-19 melemahkan perekonomian dunia! covid-19 mengganggu disfungsi kesehatan!

Covid-19 menghambat pendidikan bagi mereka yang tak mempunyai gawai! covid-19 mengancam mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup! semua karena covid! apakah covid-19 suatu peringatan atau kutukan akibat ulah manusia-manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungannya?! 

Yaa, inilah beberapa kalimat yang dilontarkan untuk menstigmatisasi buruk covid-19. Bukan suatu kesalahan seseorang berpandangan buruk terhadap covid-19 karena memang benar adanya apabila dilihat dari sisi negatif covid-19. 

Banyaknya permasalahan yang ditimbulkan akibat pandemi corona pun sebaliknya dengan laju penyebaran virus corona yang begitu cepat melonjak. 

Kamu pasti sudah tahu bahwa di awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan isu merebaknya virus baru yaitu coronavirus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). 

Diketahui asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Pandemi virus corona sampai sekarang pun masih terus menghantui dunia. 

Hingga kini, kasus positif virus corona masih mengalami lonjakan. Meski begitu, banyak juga pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Tetapi, banyak juga korban yang meninggal dunia akibat virus corona.

Gejala awal seseorang terinfeksi Covid-19 bisa menyerupai gejala flu biasa sehingga sulit untuk membedakan antara infeksi corona dan infeksi flu biasa kecuali sebelumnya sudah dilakukannya tes seperti rapid tes dan swab test untuk mengetahui keakuratannya. Infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. 

Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu > 38oC), batuk, pilek dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, myalgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lainnya. 

Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.

Covid-19 tidak hanya menimbulkan penderitaan maupun dampak kesukaran pada beberapa aspek saja melainkan ia juga memiliki sisi positifnya baik terhadap sosial, kesehatan masyarakat maupun kesehatan lingkungan. Sebelum digaungkan dan diberlakukannya kebijakan new normal (normal baru) saat ini kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga sudah dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline