[caption caption="Listrik via http://www.cooperindustries.com"][/caption]Banyak sekali energi yang dimanfaatkan oleh manusia. Namun, tak bisa dipungkiri listrik merupakan energi yang selalu dibutuhkan masyarakat modern untuk bertahan hidup. Terutama yang menggunakan banyak peralatan elektronik di rumahnya. Namun hal ini juga yang membawa masyarakat ke krisis listrik karena kurangnya pasokan listrik. Tentu saja kita tak bisa sembarangan memasok listrik ada batasan dan kode etik agar tak merusak alam.
Menjawab kedua masalah itu, PLN membawa perubahan dengan program baru yakni PLN Prabayar. Melalui program ini, pelanggan bisa mengatur sendiri berapa KWh yang mau dipakai tiap bulannya tanpa harus membayar lebih. Seperti namanya, pelanggan wajib membayar dimuka biaya listrik yang digunakan dengan cara membeli token di minimarket atau konter penjualan. Token yang dibeli bukan dengan satuan rupiah seperti pulsa tapi dalam bentuk KWh. Dijual dari dua puluh ribu hingga satu juta.
Alat ukur Listrik PraBayar
[caption caption="Alat ukur KWh Listrik PraBayar via kaskus.co.id"]
[/caption]Alat ini tentu saja ada di rumah-rumah dengan warna abu yang tidak mencolok. Dan status LED tertera jelas sehingga kita tidak kesulitan melihatnya. Aku sendiri yang menggunakan kacamata juga bisa melihat statusnya dari jauh (jarak semeter) karena layarnya jernih dan emang aku minta petugas di letakkan di tempat strategis jadi bisa dirawat biar tidak berdebu serta pastinya menghindari angka 5 KWh kebawah.
Tarif Listrik
Sering ada nih tetangga bertanya seperti ini;
Beli dua puluh ribu KWh nya dapat berapa ya, mbak?
Kalau beli lima puluh ribu KWh lebih banyak kan ya?
Tentu saja aku tidak bisa menjawab dengan pasti karena KWh yang dimiliki tergantung Tarif Dasar Listrik (TDL), biaya adminstrasi dan presentase Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di tiap rumah.
Namun, PLN sudah menyiapkan tarif/ landasan biaya per KWh tiap bulannya.