Lihat ke Halaman Asli

Budak Facebook?

Diperbarui: 20 September 2015   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di zaman yang semakin modern ini siapa yang tidak mengenal facebook? ya bahkan anak usia dini pun sudah mampu menjalankan aplikasi ini. Dalam aplikasi ini kita dapat melakukan beberapa kegiatan, seperti update status, posting gambar video dan lain-lain, chatting dengan teman dan membuka obrolan dengan siapapun, mudah tanpa batasan. Namun tahu kan anda? dalam perkembangan facebook saat ini karena kemudahan aksesnya banyak oknum yang mempunyai modus lain dari aplikasi ini,bukan hanya modus dalam hal positif, tentu banyak modus yang dilakukan dalam hal negatif. contoh dari modus positif tentu kita banyak mengetahuinya seperti berjualan online, grup bakat minta ataupun hal-hal lainnya yang mampu dijangkau untuk dilakukan difacebook, sedangkan modus negatifnya? ya, sekarang banyak kasus penculikan karna facebook, contoh kasusnya seperti yang dialami seorang siswi yang baru saja lulus dari Madrasah Aliyah, yang terjadi didaerah Sukabumi, kampung Batuasih RT 02 RW 016, Desa Sekarwangi, Sukabumi Jawabarat, modusnya berkenalan dan dengan mudah korban terjerat oleh omongan manis pelaku, berita selengkapnya anda dapat akses melaui detik.com http://news.detik.com/berita/2955111/hai-gadis-hati-hatilah-pria-kenalan-di-facebook-tak-ragu-pakai-pelet dari kasus ini kita dapat memahami, meskipun banyak kasus lain yang terjadi karena facebook namun sosial media yang satu ini tetap digemari masyrakat Indonesia sampai sekarang, mengapa demikian? salah satu faktornya adalah dunia maya atau new media mampu menciptakan sebuah perubahan didalamnya, dimana orang mampu melenyapkan sebuah indentitas yang asli, karena mereka berkomunikasi hanya melalui sebuah perantara yaitu komputer, sedangkan realitas aslinya betapa pentingnya sebuah identitas didunia nyata (Piliang,2009:105) dengan begitu betapa mudahnya orang mampu menyembuyikan identitas aslinya,'' dan akhirnya tidak sedikit orang yang terjerumus berjam-jam hanya untuk berada dalam dunia maya, dan meninggalkan dunia nyatanya, dan dalam dunia maya itulah seseorang menemukan dirinya'' (Haris Sumadiria, 2014:247)  dan menjalankan mudos-modus tertentu. sosial media memang sudah menjadi sebuah kebutuhan didalam masyarakat global namun alangkah baiknya jika kita mampu kritis dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih, bukan untuk menjadi budak teknologi sehingga kita tidak mampu mengendalikan kecanggihan teknologi tersebut, dan kita tidak mudah menjadi salah satu korban dari oknum nakal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline