Jendral TNI, Gatot Nurmanto memang sering kali menjadi sorotan, Jendral yang paling bersebrangan dengan Menteri pertahanan ini memang dikenal sebagai sosok Jendral TNI dengan banyak kontroversi. Sebelum menjadi Panglima TNI Jendral Gatot adalah kepala Staf TNI AD, dan jika dilihat dari urutan yang selama ini di lakukan dimana panglima TNI digilir di 3 angkatan, maka seharusnya Jendral Gatot tidak menjadi anggota TNI. Namun semua kembali ditentukan oleh presiden dengan berbagai pertimbangan. Ada banyak kontroversi yang dilakukan Jendral Gatot, utamanya banyak kalangan menganggap Jendral TNI ini sedang mempersiapakn pencalonan dirinya menjadi Presiden 2019. Masih hangat masalah apa yang diucapkan Jendral Gatot kepada halayak banyak tentang adanya 5.000 pucuk senjata ilegal masuk ke Indonesia. Hal ini tentu jika benar sangat mebahayakan,namun apa yang diucapak Jendral Gatot itu langsung dibantah oleh menteri-menteri terkait. Tentu sebagai seorang panglima TNI harus lebih hati-hati bicara apalagi masalah rahasia negara dan juga masalah riskan yang bisa menyebabkan keresahan.
Jika dilihat dari sisi politik, maka Jenral Gatot termasuk salah satu orang yang masuk perhitungan pilpres 2019. Mungkin lebih masuk perhitungan adalah calon wakil presiden. Jendral Gatot juga bisa menempakan diri dimana saja, termasuk ke partai oposisi.
hari ini Jendral Gatot kembali menjadi trending topik, dimana sebagai Jendral TNI, Gatot ditolak di Amerika. yang mana penolakan itu disampaikan maskapai penerbangannya Emirat bahwa Gatot tidak diberikan ijin masuk ke AS.
Sebenarnya isu penolakan Panglima ini akan menjadi berita yang cukup hangat minggu ini, dikarenakan Gatot cukup disegani di kalangan ormas radikal, tentunya Isu ini akan menjadi bahan gorengan Ormas-ormas radikal dengan dalil Anti AS nya. Namun cara TNI menangani masalah ini cukup diacungi jempol, dimana Panglima meminta jubir TNI yang bicara, dan mereka tidak mempermasalhkan dengan keras hal ini, hanya meminta konffirmasi kenapa Panglima TNI di tolak ke AS, padahal dia diundang resmi olehh Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Duford. Cara ini cukup elegan karena TNI juga belum tau alasan penolakan Panglima nya masuk ke AS. Tentu hal ini akan memperkuat citra TNI sebagai tentara yang profesional baik di bidang militer ataupun sipil.
kita akan lihat dulu apa sebenarnya yang dilakukan AS, tentu ada alasan kenapa sampai menolak seorang Panglima, yang mana ini akan berakibat buruk tentunya buat AS, sama saja seperti membangunkan kembali statement anti AS. Jika penolakan ini benar-benar dilakukan oleh pemerintah AS maka tentu sangat disayangkan, dan Indonesia wajib mengirikan nota protes keras ke AS. bagaimanapun Panglima TNI adalah jabatan penting dan terhormat, jadi termasuk melecehkan panglima TNI adalah melecehkan Indonesia.
Kita berharap ini bukan acara penaikan poling survei pemilu, dengan menempatkan sang Jendral di posisi terzolimi sama dengan taktik seniornya dulu yang masih sulit move on.
salam damai....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H