Lihat ke Halaman Asli

You Are My Destiny Chapter 1

Diperbarui: 17 April 2023   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YOU ARE MY DESTINY

Pagi hari aku sudah berada di bandara bersama keluargaku. Hari ini aku akan berangkat ke London untuk melanjutkan studiku di sana. Pada awalnya keputusanku ini tidak disetujui oleh orang tuaku karena mereka takut terjadi sesuatu denganku di sana. Tapi aku meyakinkan mereka jika di sana aku akan baik-baik saja dan selalu berkomunikasi dengan mereka. 

Aku akan melanjutkan studi S2 di sana. Satu bulan sebelum keberangkatan, aku sudah melihat keadaan di London agar aku terbiasa dengan budaya disana. Sebelum berangkat pun aku menyempatkan diri ke rumah sakit menemui dokterku. Disana aku berkonsultasi dan bercerita tentang keberangkatanku ke London. Dokterku bilang aku tidak melepas alat pendengaranku. Aku adalah tunarungu yang memperjuangkan studiku karena aku tau walaupun aku memiliki kekurangan, aku tetap bisa belajar dimanapun dan kapanpun. 

Pesawatku sudah tiba. Aku bergegas pamit kepada keluargaku yang sudah mau mengantarku ke bandara. Aku sudah mengurus semua keperluanku disana. Aku hanya tinggal datang dan memulai hidup baru disana. Dari Jakarta ke London kurang lebih menempuh waktu 16 jam. Selama di pesawat aku hanya menonton film dan beristirahat.

Sampailah aku di London. Negara yang aku impikan sejak masih sekolah menengah atas. Aku tidak menyangka Allah memudahkan diriku untuk menginjakan kaki disini dan memulai hidup baru disini. Aku berharap semoga Allah selalu memudahkan ku selama di London. 

Aku bergegas mencari transportasi ke universitas. Aku tinggal di dorm yang disediakan oleh universitas. Aku melanjutkan studi di University of London. Mengapa aku memilih disini, karena beasiswa yang aku dapat 100% ditanggung universitas. Sampailah aku di University of London. Jarak tempuh antara bandara dan kampus lumayan jauh dan cukup melelahkan. Aku membawa barang-barangku dan menelusuri kampus hingga sampai ke dorm atau tempat tinggalku selama di London.

Aku sudah memiliki kunci dormnya jadi tidak perlu lagi datang ke kampus untuk mengambil kunci. Saat aku masuk pemandangan di luar sangatlah indah. Aku sangat-sangat bersyukur dengan apa yang aku miliki sekarang. Aku membereskan barang-barang yang aku bawa dari Indonesia. Mulai dari pakaian, makanan, dan lain-lain. Setelah selesai membereskan koper, aku lanjutkan dengan bersih-bersih.

Air disini sangat dingin menurutku. Setelah selesai mandi, aku sholat lalu menonton film, dan membuat makan malam. Aku belum kenal dengan tetangga sekitarku karena yang aku tau dorm ini masih sangat sedikit yang datang. Masa orientasi kampus pun dimulai hari senin. Jadi masih sangat lama dan aku sudah mempersiapkan semua barang yang dibutuhkan untuk orientasi. 

Masa orientasi kampus pun tiba

Pagi ini aku sangat bersemangat karena aku akan melakukan kegiatan yang belum pernah aku rasakan. Kata teman-temanku yang sudah orientasi di kampus mereka, orientasi di kampus berbeda dengan orientasi pada saat masa sekolah. Jadi aku sangat tidak sabar dengan itu karena mendengar cerita dari mereka.

Aku sudah mandi dan sedang membuat sarapan. Pagi ini aku hanya membuat telur dan roti isi. Aku juga membuat bekal yaitu nasi dengan ayam teriyaki. Setelah selesai, aku menunggu bus kampus di halte. Halte nya sangat penuh, membuatku tak sabar sampai ke kampus. Aku terlalu bersemangat hari ini dan juga alat bantu ku tidak tertinggal, itu sangat membuatku senang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline