Lihat ke Halaman Asli

Nasywa Firdauzi

mahasiswa universitas airlangga

Tantangan Penyakit Demam Berdarah dan Peran Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 16 September 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

NASYWA FIRDAUZI NUZULA/191241017

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

                    DBD atau yang biasa kita kenal dengan istilah penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk pembawa virus dengue.  Virus dengue sendiri terdiri dari empat macam jenis yang biasa disingkat DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Jika seseorang terinfeksi salah satu dari keempat serotipe virus tersebut dapat mengakibatkan keadaan dimana penderitanya mengalami penyakit yang parah. 

Jika seseorang terpapar virus dengue, infeksi yang dapat dialami adalah demam ringan  hingga demam berdarah yang dapat mengancam nyawa. Adanya beberapa jenis pengelompokan dari virus dengue ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, iklim, imun dari suatu populasi, dan sifat dari tiap-tiap virus yang sangat mudah untuk bermutasi.

                   Seseorang yang baru saja sembuh dari terjangkit salah satu virus dengue akan memiliki kekebalan terhadap salah satu dari 4 jenis virus yang ada. Jika sudah pernah terjangkit virus dengue, maka orang tersebut harus lebih menjaga diri karena risiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah akan lebih besar dan serius. Beberapa bulan atau tahun pasca seorang pasien sembuh dari penyakit demam berdarah,  pasien tersebut akan mengalami beberapa gejala dari demam berdarah lagi. 

                  Adapun beberapa karakteristik dari virus dengue. Pertama, virus DENV-1 sangat mudah menyebar meskipun pada lingkungan baru, namun tidak memberikan efek yang terlalu parah pada penderitanya . Kemudian DENV-2 dan DENV-3, kedua virus ini memiliki level yang cukup tinggi, jika seseorang terjangkit virus jenis ini akan mengalami penyakit pada tingkatan yang tinggi dan akan sulit untuk diatasi. Terakhir DENV-4, virus ini sangat jarang ditemukan dan tidak bersifat ganas sehingga sangat sedikit penelitian yang membahas mengenai virus jenis ini. 

                  Pada tahun 2024 ini, Indonesia mengalami peningkatan kasus demam berdarah yang mana menurut data dari kementerian kesehatan, pada minggu pertama sampai dengan minggu ke-17 dari tahun 2024 tercatat sebanyak 88.593 kasus dengan kasus kematian sebanyak 621. Adanya prediksi cuaca yaitu puncak kemarau yang akan tiba pada beberapa bulan, diperkirakan dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk. Semakin meningkatnya suhu, maka nyamuk akan semakin sering lagi menggigit.

                  Dengan adanya peningkatan kasus demam berdarah ini, tenaga kesehatan dan pemerintah mengambil beberapa upaya guna mengurangi angka kasus kematian akibat demam berdarah. Adapun beberapa upaya yang dilakukan. Pertama, jika sudah mendeteksi seseorang terkena gejala demam berdarah maka harus segera diopname. 

 Kedua, melakukan manajemen vektor yang efektif, aman, dan secara terus menerus tetap konsisten. Ketiga, melakukan peningkatan terhadap akses dan mutu tata laksana demam berdarah. Keempat, memperkuat pencegahan terhadap penyakit demam berdarah. Kelima, meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menangani kasus demam berdarah ini secara konsisten. Keenam, memperkuat komitmen pemerintah dan membangun kemitraan. Terakhir, mengembangkan inovasi dan riset sebagai dasar kebijakan dan bukti.

                   Adanya tenaga kesehatan sangat membantu menangani kasus kesehatan masyarakat yang sedang meningkat. Dengan adanya beberapa upaya yang sudah dirancang oleh pemerintah dan tenaga kesehatan diharapkan masyarakat bisa bekerja sama membantu menurunkan angka kasus demam berdarah yang ada, terutama kasus yang ada di Indonesia. Masyarakat harus lebih terbuka mengenai beberapa jenis virus yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah guna meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline