Lihat ke Halaman Asli

Nasywa Falihah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Long Covid Jangan Sampai Jadi Penerus Covid-19

Diperbarui: 18 Agustus 2023   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kita sudah tidak asing lagi dengan pandemi yang terjadi pada 2020 silam. COVID-19 atau Coronavirus penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 menyerang melalui kontak fisik maupun tidak lewat droplet yang keluar dan mengontaminasi benda sekitar. Namun tahukah kamu, sekarang telah muncul ancaman baru pasca COVID-19 mereda. Kondisi ini disebut Long COVID atau Post COVID

Menurut WHO, Long COVID merupakan kelanjutan setelah terinfeksi SARS-CoV-2 yang menimbulkan gejala baru 3 bulan setelahnya. Long COVID diderita seseorang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 tetapi tetap mengalami gejala atau muncul gejala baru. Long COVID dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan lansia. Meskipun penyakit ini tidak menular, gejalanya dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. 

Dikutip dari WHO, Long COVID dapat diderita setidaknya selama 2 bulan dan tidak ada penjelasan mengenai penyebabnya. Spesialis Paru dr. Erlina Burhan, SpP(K), mengungkapkan untuk bisa mendiagnosis Long COVID, dibutuhkan pendekatan yang multi-disiplin. Sebab, pasien Long COVID cenderung menunjukkan gejala yang berbeda-beda. WHO menyebutkan secara umum gejala penderita Long COVID antara lain kelelahan (fatigue), sesak napas, dan penurunan kognitif. Lebih dari 200 gejala berbeda telah dilaporkan seperti sakit kepala, depresi/anxiety, sulit tidur, batuk, nyeri sendi/otot, demam, diare, sakit perut, kehilangan indra penciuman, dan pembengkakan syaraf

Setelah tahu gejala Long COVID menangancam kesehatan dan berkelanjutan, maka WHO merekomendasikan langkah sederhana untuk mencegah diri sendiri dan orang lain dari Long COVID yaitu melakukan vaksin COVID-19 dan vaksin booster, memakai masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk, serta memastikan ruangan memiliki ventilasi yang cukup. Bagi orang yang mengalami Long COVID sebaiknya istirahat yang cukup, olahraga, makan teratur dengan menu yang sehat dan bergizi, memperbaiki pola tidur, mengonsumsi buah dan sayur, serta menghubungi layanan kesehatan jika merasa gejala yang diderita parah.

Referensi :

https://www.who.int/europe/news-room/fact-sheets/item/post-covid-19-condition

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6851163/banyak-pasien-long-covid-di-ri-datang-ke-rs-ngeluh-sering-lemas-nyeri-dada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline