Lihat ke Halaman Asli

analisis sistem ERP PT Tiga Pilar Sejahtera

Diperbarui: 12 Januari 2025   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUMBER FOTO :Akinahttps://keijino.wordpress.com

PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPSF) merupakan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 yang pada awalnya hanya bergerak di bisnis makanan (TPS Food). Sejalan dengan proses transformasi bisnis yang dimulai pada 2009, TPSF telah menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Pada 2011, TPSF menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar “A List of the Top 40 Best Performing Listed Company” dari Majalah Forbes Indonesia dan pada 2012, TPSF mendapatkan penghargaan Indonesia Best Corporate Transformation dari Majalah SWA. Selain itu, TPSF juga dianugerahi penghargaan Asia’s Best Companies 2014 kategori Best Small Cap dari Finance Asia dan termasuk dalam daftar 20 Rising Global Stars dari Forbes Indonesia pada 2014.

Dalam konteks persaingan global yang semakin ketat, PT Tiga Pilar Sejahtera, sebuah perusahaan yang beroperasi di sektor makanan dan minuman, menyadari bahwa transformasi digital adalah keharusan. Untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing, perusahaan memutuskan untuk mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis hybrid. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan semua fungsi bisnis, mulai dari manajemen produksi hingga distribusi, dalam satu platform yang terpusat. Artikel ini akan membahas latar belakang, teori yang mendasari, serta dampak dari implementasi ERP di perusahaan.

Seiring dengan pertumbuhan yang pesat, PT Tiga Pilar Sejahtera menghadapi tantangan yang signifikan dalam pengelolaan operasional. Proses bisnis yang terpisah dan kurang terintegrasi menyebabkan inefisiensi, kesulitan dalam pengambilan keputusan, dan peningkatan biaya operasional. Dalam industri makanan dan minuman, di mana kecepatan dan responsivitas terhadap perubahan pasar sangat penting, sistem yang ada tidak lagi memenuhi kebutuhan perusahaan.

Selain itu, meningkatnya tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas dan layanan yang cepat menuntut perusahaan untuk dapat merespons dengan cepat. Oleh karena itu, PT Tiga Pilar Sejahtera memutuskan untuk berinvestasi dalam sistem ERP hybrid yang memungkinkan integrasi antara sistem cloud dan on-premise. Sistem ini diharapkan dapat memberikan akses data yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Teori Sistem Terintegrasi

 Teori ini menekankan pentingnya integrasi dalam sistem informasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas operasional. Implementasi ERP di PT Tiga Pilar Sejahtera mencerminkan pemahaman bahwa sistem terintegrasi memungkinkan alur kerja yang lebih lancar, komunikasi yang lebih baik antar departemen, serta pengurangan waktu yang dihabiskan dalam proses manual. Dengan sistem yang terintegrasi, informasi dapat mengalir dengan bebas, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.

Teori Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

   Teori ini berfokus pada pengelolaan aliran barang dan informasi sepanjang rantai pasok. Dengan implementasi ERP, PT Tiga Pilar Sejahtera dapat mengoptimalkan manajemen rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk jadi. Sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk memonitor dan mengendalikan setiap tahap dalam rantai pasok, sehingga mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat waktu respon terhadap permintaan pasar.

Dampak dari Implementasi ERP:

Implementasi ERP berbasis hybrid di PT Tiga Pilar Sejahtera membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek operasional dan strategis:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline