Lihat ke Halaman Asli

Nasywa Afifah

Mahasiswi

Review Film Cinderella 2015

Diperbarui: 16 September 2024   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Cinderella adalah film fantasi romantis Amerika Serikat yang disutradarai oleh Kenneth Branagh, dengan skenario ditulis oleh Chris Weitz. Diproduseri oleh David Barron, Simon Kinberg dan Allison Shearmur untuk Walt Disney Pictures, kisah film ini terinspirasi oleh dongeng Cinderella karya Charles Perrault, dan menggunakan nama-nama karakter dari film Walt Disney tahun 1950 berjudul sama.

Film ini dibintangi Cate Blanchett sebagai Lady Tremaine (ibu tiri jahat), dengan Lily James sebagai peran utama Ella ("Cinderella"), Richard Madden sebagai Pangeran Tampan, Sophie McShera sebagai Drizella, Holliday Grainger sebagai Anastasia, dan Helena Bonham Carter sebagai Ibu Peri.
Film ini dirilis pada tanggal 13 Maret 2015 di Amerika Serikat.

Kisah Cinderella ini berawal dari lahirnya seorang anak kecil yang bernama Ella di sebuah kerajaan kecil-kecilan milik orang tuanya. Setiap malam Ella selalu dinyanyikan lagu tidur dan setiap ayah nya pulang dari pekerjaan yang jauh Ella selalu dibawakan oleh-oleh, Ella mendapatkan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tuanya. 

Namun kebahagiaan tidak ada yang sempurna tiba tiba ibu Ella jatuh sakit yang menyebabkan beliau meninggal dunia dan ibu Ella memberi petuah yang sangat penting untuk Ella serta masa depan nya yaitu “have courage and be kind”. Kegelapan mulai memasuki kerajaan kecil-kecilan mereka, namun Ella dan sang ayah berusaha untuk bangkit dari duka menjadikan itu sebagai kenangan.

Hingga suatu saat ayah nya ingin menikah dengan seorang janda yang memiliki anak 2 dan mimpi buruk pun dimulai. Ella diperlakukan dengan sangat buruk bahkan Ella sudah tidak lagi dianggap sebagai anak melainkan pembantu oleh ibu tiri dan saudara-saudara tiri nya. Pada suatu hari kejadian menyedihkan terjadi, Ella sangat sedih dan melampiaskan kesedihan nya dengan berkuda yang tiba tiba Ella bertemu seorang laki-laki tampan yang bernama Kit yang mengaku sebagai magang di kerajaan. Kisah cinta mereka pun di mulai, Ella diundang ke sebuah pesta karena Kit tidak bisa berhenti memikirkan Ella dengan berbagai rintangan untuk datang dan sedikit sihir Ella berhasil bertemu dengan Kit.

Namun belum sempat berbincang jauh bel jam 12 sudah berbunyi yang membuang Ella harus segera pulang karena sihirnya akan hilang, namun Ella tidak sengaja menjatuhkan sepatunya. Kit tidak pantang menyerah demi menemukan Ella, Kit dan para pelayan nya berkeliling desa untuk mencari seorang gadis yang muat dengan sepatu itu, dan pada akhirnya Kit pun menemukan Ella. Kebahagiaan Ella perlahan mulai kembali karena sang pangeran dan sang ibu tiri serta saudara tiri Ella mendapatkan ganjaran nya.

Film Cinderella ini sangat menarik dari segi visual, backsound, alur dan banyak lain nya. Film Cinderella ini juga membangkitkan kenangan masa kecil saya pada saat saya menonton versi animasi nya kala itu karena sangat terasa magical dan memanjakan mata. Selain seru, film Cinderella juga memberikan banyak pelajaran hidup yang dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari, serta pesan moral yang dapat diambil misalnya, “Have courage and be kind.. where there is kindness, there is goodness, and when there is goodness, there is magic” dan “Just because it’s what’s done doesn’t mean it’s what should be done”. Ending nya pun cukup memuaskan diri saya karena memiliki akhir yang indah seperti di dongeng-dongeng masa kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline