Pernah nggak sih, tiba-tiba suasana hati berubah tanpa alasan yang jelas?
Kadang, kamu merasa cemas atau sedih padahal nggak ada yang memicu. Menariknya, penyebabnya mungkin bukan berasal dari kepala, tapi dari perutmu!
Ternyata, usus dan otak kita memiliki koneksi khusus yang terus terjalin melalui gut-brain axis. Hubungan ini melibatkan mikroorganisme kecil di usus yang memainkan peran penting dalam mengatur mood dan kesehatan mental. Siapa sangka, mikroba yang ada di saluran pencernaan kita berperan besar untuk pikiran kita lho!
Gut-Brain Axis: Apa Itu?
Gut-brain axis atau sumbu otak-usus merupakan jaringan komunikasi dua arah yang menghubungkan sistem saraf enterik dan pusat. Jaringan ini tidak hanya bersifat anatomis, tetapi juga mencakup jalur komunikasi endokrin, humoral, metabolik, dan imun. Semuanya menghubungkan usus dan otak, yang memungkinkan otak memengaruhi aktivitas usus, termasuk aktivitas yang berfungsi memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental.
Bayangkan ususmu seperti pusat kendali tambahan tubuhmu. Di sana ada mikrobiota atau kumpulan bakteri baik yang punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Hubungan antara usus dan otak terjalin melalui sistem saraf, hormon, dan sinyal kimia yang memungkinkan mereka saling "ngobrol". Berbagai aktivitas yang terjadi di usus ternyata dapat memengaruhi mood, kemampuan berpikir, dan bahkan cara kita menghadapi stres. Jadi, jangan heran jika mikroba di usus ternyata memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana perasaan kita sehari-hari.
Ketika Usus "Julid," Mood pun Kacau
Fungsi utama mikrobiota usus meliputi fungsi dalam pencernaan dan penyerapan zat gizi, pengaturan sistem kekebalan tubuh, peran dalam kesehatan mental, serta detoksifikasi dan perlindungan terhadap pathogen.
Keseimbangan mikrobiota yang sehat membantu menjaga respon kekebalan yang tepat, sementara ketidakseimbangan atau disbiosis dapat memicu peradangan kronis yang dapat menyebabkan berbagai penyakit autoimun dan inflamasi, seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS) yang sering muncul bersamaan dengan masalah kesehatan mental.
Penelitian Hubungan Mikrobiota dan Emosi
Belakangan ini, diketahui bahwa terdapat hubungan antara mikrobiota usus dengan kesehatan jiwa. Sudo dan rekannya menemukan kejadian perubahan respon stress pada tikus bebas-bakteri (germ-free). Tikus ini memiliki respons stres yang lebih sensitif dibandingkan tikus normal.