Lihat ke Halaman Asli

NASYWA FAIRUZAH QOLBY A

MAHASISWA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Haramnya Berbuat Dzalim

Diperbarui: 9 Desember 2023   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada suatu hari ada 2 orang laki-laki dia Namanya Ahmad dan temannya Robert, dia sudah berteman baik sejak dulu. Suatu ketika ada sebuah acara di sekolah mereka, dan harus menggunakan dress code baju hitam. Pada waktu itu baju Robert dalam keadaan habis di cuci sedangkan besok waktunya di pakai buat acara di sekolah. Dia bingung, antara pinjam ke temannya atau dia tidak ikut acara itu, akhirnya dia mencoba untuk menanyakan kepada temannya Ahmad itu. Ternyata, ahmad punya baju hitam 2, dan bajunya di pinjamkan ke Robert. Tapi, sebelum ada bajunya di pinjamkan, Ahmad berpesan kepada Robert , " Bajunya akan ku pakai 5 hari kedepan," Ucap Ahmad. 

Robert pun menyetujuinya. Akhirnya, Robert memakai baju ahmad. Namun, setelah acara selesai ia menggeletakkan bajunya Ahmad sembarangan di kasur. Tanpa ia sadari, baju Ahmad pun sudah tidak ada di kasur. 5 hari berlalu, Ahmad pun menanyakan bajunya ke Robert. " Robert, apakah bajuku sudah selesai kamu cuci?" Ahmad pun bingung, harus menjawab apa. Ahmad menjawab dengan gugup dan terbata-bata "se, se, bentar ya Ah, ahmad, a, aku, li, lihat du, dulu ba, bajumu" Robert pun, masuk ke kamar dan mengecek bajunya. Ketika di kamar dan dia berusaha mencari bajunya, namun bajunya tidak ada dia makin panik dengan keadaan. Akhirnya, ia pun keluar dan berusaha menjelaskan kepada Ahmad. Robert pun keluar dengan tangan kosong, Ahmad yang melihatnya pun merasa mencurigakan. 

Ahmad pun langsung bertanya kepada Robert, "Robert, apakah bajunya sudah ada, dimana?" Ahmad pun menjawabnya dengan terbata-bata, "Ma, maafkan aku Ahmad, ba, bajumu gak tau hi, hilang ke, kemana". Ahmad pun bertanya kembali kepada Robert " Maksudnya Robert, gak tau hilang kemana itu apa maksudnya?". Robert pun menjawab, gini ceritanya, " Setelah selesai acara, aku langsung menggeletakkan bajumu di kasur, soalnya aku tergesa-gesa di ajak main temenku rumah, dengan mudahnya Robert bicara gitu. Ahmad pun, tetap sabar menghadapi temannya itu. 

Dengan lapang hati, Ahmad menjawab " Iya sudah, gapapa Robert, coba cari dulu, nanti kalo masih ga ada yaudah biarin, itu kan juga cuman titipan". Robert pun, hanya mengangguk dan merasa tidak enak hati dengan Ahmad, karena dia telah menghilangkan bajunya, disaat Ahmad benar-benar butuh baju itu. Robert akhirnya masuk kamar, dan mencoba mencari bajunya. Robert berfikir, "apakah ibu yang membereskan kamarku?", gumam Robert. Robert pun mencoba untuk bertanya kepada ibunya dan menghampirinya. " Bu, apakah ibu tidak melihat baju hem warna hitam di kasur kamarku?" Ibu pun mencoba menahan senyum ketawanya. " Loh bu, kenapa ibu malah senyum", Ibu pun menjawab, " Iya ibu tau, dimana baju hem itu, kemarin ibu cuci dan ibu simpan di lemarimu, coba lihat" Robert pun, langsung melihat isi lemarinya dan mencari bajunya. Tak lama kemudian, ternyata bajunya ada di lemarinya. Ia langsung bernafas lega dan merasa bersyukur sekali karena bajunya sudah di temukan. Robert pun, langsung menelfon Ahmad, mengabari bahwa bajunya sudah ketemu. "Ahmad, alhamdulillah ternyata bajumu sudah ketemu". " Alhamdulillah, ketemu dimana Robert?". Robert pun menjawab," Alhamdulillah di lemari bajuku, nanti sore aku kembalikan ke kamu ya, aku nanti ke rumahmu". "Iya Robert, aku nanti di rumah kok, langsung telfon saja,kalau sudah sampai depan rumah". " Iya Ahmad, siap". Siang pun berlalu, dan sore pun datang. Robert bersiap-siap untuk pergi ke rumah Ahmad. Sesampainya disana, Robert pun menelfon Ahmad, " Robert aku sudah sampai depan rumahmu", Ahmad pun menjawab, " Iya Robert sebentar, aku bukakan pintunya ya". " Iya Ahmad". Akhirnya Robert membukakan pintu dan mempersilahkan Ahmad masuk ke rumahnya, Robert pun masuk dan duduk di ruangan tamu. Robert pun, mengembalikan baju nya Ahmad, dan sekalian juga minta maaf, ia merasa bersalah kalau hampir menghilangkan bajunya Ahmad.
Dari cerita di atas, bisa di ambil hikmahnya kalau kita tidak di perbolehkan (di haramkan) oleh agama untuk berbuat dzalim. Apakah pengertian dzalim itu? Dzalim itu Tidak bisa menempatkan barang pada tempatnya. Dalam hadits pun sudah dijelaskan haramnya berbuat dzalim, yang diriwayatkan oleh Muslim:
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ
"Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak! Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan." (HR Muslim)
Bisa di ambil hikmahnya, kalau kita tidak boleh sembarangan menaruh barang tidak pada tempatnya, seperti hal kecilnya membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Semoga cerita ini bisa memberikan manfaat dan bisa di ambil hikmahnya. Dan semoga Allah senantiasa menjaga kita dari kemaksiatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline