Lihat ke Halaman Asli

Dunia Berduka

Diperbarui: 17 Oktober 2022   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Detiksport-detik.com)

     

Tragedi Kanjuruhan merupakan insiden atau kericuhan dan saling injak yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang. Insiden ini juga meninggalkan banyak duka yang mendalam bagi berbagai pihak. Kejadian ini juga diakibatkan oleh supporter yang terlalu mengagung-agungkan dan terlalu fanatik dalam sepak bola. Supporter ini juga rela bertindak melebihi batas ketika pertandingan tidak berjalan sesuai ekspektasi mereka dan terjadi di Stadion Kanjuruhan ketika Persibaya dan Aremania bertanding dengan skor final 3-2 , diharapkan bisa menyatukan dalam kedua supporter tetapi malah sebaliknya. Kejadian ini bukan hanya disoroti di masyarakat Indonesia namun juga berbagai belahan dunia.

Persebaya dan Aremania mempunyai basis pendukung atau supprter yang sama-sama kuat dan dapat dikatakan suporter Fanatik. Berdasarkan informasi dari website dan juga televisi disebutkan bahwa Aremania tidak pernah mengalami kekalahan saat bertanding dengan persibaya. Namun tanggal 1 Oktober 2022 itulah pertama kalinya Aremania kalah, sekaligus menjadi momen duka karena banyak korban yang meninggal.

Namun ada pula berita bahwa supporter yang turun ke lapangan bukan untuk mencari kericuhan tetapi untuk memberi semangat pada tim kesayangan dan memeluk mereka. Ada pula yang di wawancara Dimata Najwa bahwa yang pertama kali kelapang bukan untuk mencari kericuhan tapi untuk mencari jalan keluar sebab dia mau kerja dan pintu keluarnya masih ditutup. Pihak kepolisian salah paham dan mengeluarkan gas air mata, tetapi malah menjadi sebuah kerucuhan dan kepanikan.

Para supporter itu terkena tembakan gas air mata namun pintu keluar masih ditutup. Banyak orang yang berdesakan di pintu keluar terutama pintu 13, banyak yang terinjak-nginjak dan meninggal. Menurut berita orang yang meninggal ada 100 lebih dan banyak yang terluka. 

Dalam berita dan televisi tim dan supporter meluang waktu untuk mendoakan para korban di Stadion Kanjuruhan. Media luar negeri mengangkat berita dan berduka cita atas terjadinya Kanjuruhan, misalnya The New York Times dan media luar negeri lainnya.

Tragedi Kanjuruhan bukan membuat duka di Indonesia saja dalam sepak bola tetapi di belahan dunia pun ikut turut berduka cita atas kejadian di Kanjuruhan, Malang. Banyak oranng orang yang kehilangan keluarganya dalam kejadian ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline