Lihat ke Halaman Asli

Nasyaa Daniel Nurul Ramadhona

Mahasiswa Tadris Biologi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Awal Turunnya Al-Qur'an

Diperbarui: 19 November 2024   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: https://id.pinterest.com/pin/323837029469462047/

Awal turunnya Al-Qur'an adalah salah satu peristiwa yang paling penting dalam sejarah Islam. Turunnya Al-Qur'an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan bumi. Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Proses turunnya Al-Qur'an ini merupakan momen yang sangat penting dalam sejarah agama Islam, karena melalui wahyu ini, umat Islam memperoleh petunjuk dan pedoman hidup yang menjadi dasar ajaran agama mereka.

Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Beliau lahir di kota Mekah pada tahun 570 Masehi dan menerima wahyu pertama dari Allah SWT ketika berusia 40 tahun. Wahyu pertama ini menjadi awal turunnya Al-Qur'an.

Peristiwa turunnya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW dikenal dengan istilah Nuzulul Quran. Nuzulul Quran merupakan peringatan turunnya Al-Qur'an. Pertama kali dari Lauhul Mahfuz pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Di tengah kegelapan jahiliyah yang menyelimuti jazirah Arab, sebuah cahaya kebenaran mulai memancar dari sebuah gua di gunung Hira. Pada malam 17 Ramadhan tahun 610 Masehi, Nabi Muhammad SAW yang sedang berkhalwat, menyepi dan merenungkan kondisi masyarakatnya yang tenggelam dalam kejahilan dan penyembahan berhala.Pada malam yang penuh berkah itu, Malaikat Jibril menampakkan diri dalam wujud aslinya yang agung, memenuhi ufuk langit dengan sayap-sayapnya yang megah. Sosok yang belum pernah dilihat oleh Nabi Muhammad SAW ini mendatangi beliau dengan membawa perintah yang akan mengubah sejarah umat manusia selamanya.

Malaikat Jibril memeluk Nabi Muhammad SAW dengan kuat sambil memerintahkan "Iqra'" (bacalah). Nabi yang tidak bisa membaca dan menulis menjawab dengan jujur "Ma ana bi qari'" (aku tidak bisa membaca). Pelukan dan percakapan Nabi Muhammad dengan Malaikat Jibril terulang hingga tiga kali

Setelah pelukan ketiga, Malaikat Jibril kemudian membacakan ayat-ayat pertama dari Surah Al-'Alaq, yang berbunyi:

اِقْرَأْبِاسْمِرَبِّكَالَّذِيْخَلَقَۚ-١

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَالْاِنْسَانَمِنْعَلَقٍۚ-٢

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْوَرَبُّكَالْاَكْرَمُۙ-٣

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline