Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang bergantung. Sehingga, tidak bisa hidup secara mandiri dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengatasi kendala yang ada dalam kehidupannya, atau yang biasa kita sebut makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan sosial tersebut, seseorang pastinya memerlukan sebuah fasilitas serta cara untuk membantunya mempermudah dirinya untuk masuk ke ranah sosial. Interaksi merupakan ungkapan atau gambaran cara untuk mempermudah terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi.
Apa itu komunikasi massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui meida massa pada sejumlah besar orang. Nahh adalagi definisi yang lebih detail lagi yaitu dari Gerbner, katanya komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan Lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry. Satu lagi deh yaa, ada definisi dari Meletzke yaitu komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pertanyaan secara terbuka melalui penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada public yang tersebar. Nahh dari ketiga definisi diatas maka dapat kita simpulkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses melalui dimana komunikatornya menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam melalui berbagai cara. Di dalam komunikasi massa itu ada beberapa model nya yaitu ada model komunikasi massa satu tahap, model komunikasi dua tahap, model komunikasi banyak tahap. Tetapi kali ini yang akan kita bahas hanya dua yaitu, komunikasi massa satu tahap dan dua tahap.
Apa itu komunikasi satu tahap
Model yang pertama kita bahas yaitu Model Komunikasi Massa Satu Tahap, model ini merupakan pengembang dari teori komunikasi jarum hipodermik yang artinya pesan yang disampaikan melalui media massa langsung ditunjukan kepada komunikan tanpa perantara, namum pesan tersebut telah sampai ke semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama kepada setiap komunikan. Model ini merupakan pengembangan dari model komunikasi jarum hipodermik. Komunikasi sebagai tindakan satu tahap adalah suatu perspektif atau pemahaman popular mengenai komunikasi manusia adalah suatu komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang kepada seseorang atau bisa juga ke sekelompok orang.
Ada beberapa kelemahan komunikasi satu tahap yaitu, pertama tidak ada feedback antara komunikan dan komunikator, yang kedua tidak ada timbal balik dari komunikan, yang ketiga komunikasi menjadi tidak efektif, yang keempat media komunikasi menjadi terbatas, yang kelima dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidak jelasan, sehingga muncul prasangka yang tidak baik. Setelah ada kekurangan pastinya ada kelebihan nya dong, yang pertama mengefektifkan penggunaan waktu, yang kedua lebih cepat dan efisien, yang ketiga dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon, yang keempat dapat membawa wibawa seorang komunikator. Contoh kasus nya itu seperti di dalam perusahaan, misalnya dalam hal penyampaian tugas dari atasan kepada bawahan seperti atasan sedang memberikan perintah kepada sekretarisnya. Bisa diimplementasikan model komunikasi satu arah tetapi juga harus menerima kekurangan dan kelebihannya jika memakai model yang satu ini.
Apa itu komunikasi dua tahap
Nahh untuk model ini diperkenalkan dan dipopulerkan oleh ketiga pakar komunikasi diantaranya, Paul Lazarfeld, Bernald Barelson dan H Gudget dalam People's Choice (1944). Sebagai penyempurnaan dari model satu tahap, model ini menyatakan bahwa media massa memiliki peran yang minim dalam memperngaruhi audience, dengan kata lain pengaruh yang dibawa oleh media massa dan tidak bersifat langsung melainkan melalui pihak lain atau yang biasa kita sebut perantara. Pihak lain yang dimaksud adalah pemimpin opini atau pemuka pendapat tersebut. Jadi, pemimpin opini disini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa. Kelebihan model ini yaitu, yang pertama model ini banyak membantu kita dalam memusatkan perhatian atas adanya hubungan yang komplementer atau saling melengkapi antara komunikasi massa, yang kedua adanya peranan aktif (opinion leader), yang ketiga model ini secara umum memberikan kerangka kerja yang secara konseptual dapat dipakai untuk meneliti gejala komunikasi yang bersifat kompleks. Ada beberapa kekurangan yaitu, yang pertama model ini menyatakan bahwa anggota masyarakat pada umumnya bersifat pasif, yang kedua model ini menunjukkan betapa ketergantungnya pemuka pendapat akan informasi yang disebarkan di media massa. Contoh kasus dan implementasi nya seperti pada penggunaan hastag (#) yang di tamplkan di sosmed (social media), ini membuktikan bahwa audience tidak langsung tidak langsung menerima terpaan media massa melainkan melalui perantara.
Kompas.com
semoga artikel ini bermanfaat dan guna melengkapi tugas UAS Komunikasi Massa dengan Dosen Pengampu Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A. Saya Nasya Putri Fazira dengan NIM 22010400064 mengucapkan Terima Kasih.