Lihat ke Halaman Asli

Puisi "Wanita dan Anaknya"

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

12 meter dari tanah tempat ku berdiri
ku saksikan kau menggenggam tangan anakmu
ditangan kiri kau genggam harapan
Ditangan kanan kau genggam cita cita
Kau bawa anak mu berkeliling sekitar
Mencari tumpukan harapan
Sisa orang orang yang berjalan dalam roda kehidupan

satui persatu harapan kau ambil
satu persatu juga gelisah kau tepis

rembutmu mulai kumal tak terurus
bagitu juga rambut anakmu
anak mu menangis
anak mu teriris tajamnya kehidupan
anak mu menjerit
kau hanya marah seadanya

putaran waktu adalah realita dalam bingkai kehidupan
kau hanya sudut sudut bingkai itu
kau bukan isi dalam bingkai

kau bukan pemeran utama dalam drama ini
kau hanya figuran yang sewaktu waktu
bisa mati oleh sutradara

dalam pikirmu aku tahu kau menjerit
jeritan itu terdengar sembari tangisan anakmu yang menggelegar

kini kau jauh
tapi tangisan anakmu masih terdengar
ditelinga para pemimpinku

makassar, 21 desember 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline