Lihat ke Halaman Asli

Sang Pengembara

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat-saat terpenting dalam hidup ialah dapat berdiri saat terjatuh kemudian berjalan kembali. Hanya akan nampak tidak mudah bagi yang terbiasa dengan slentingan kepesimisan. "Kamu sudah gagal, seharusnya kamu menyerah saja. Tidak ada gunanya jika kamu tetap melanjutkan." Sudah banyak yang termakan oleh ungkapan demikian. Sehingga apapun yang mungkin menjadi mustahil. Bukankah ini sangat mengenaskan?

Sebenarnya apapun yang terlontar dari ucapan orang lain yang tidak berguna itu bisa menguatkan diri Anda. Seperti pengembara, dimanapun dan sesukar bahkan sepahit apapun perjalanan menuju tujuannya, ia terus saja melangkahkan kakinya. Ketika ia kehilangan bekalnya karena dicuri, dirampok, ia tetap berpandangan pada tujuannya. Yaitu melanjutkan pengembaraannya.

Bangkitnya Anda dari suatu kegagalan bertanda Anda mau mewujudkan tujuan jadi kenyataan. Kenyamanan dalam mengarungi perjuangan memang keinginan sebelum melangkah. Tetapi bukan berarti ketika keinginan itu berjalan terjal lantas mengurungkan langkah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline