Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi Karya Anak Negeri

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, setelah melihat film Soekarno, entah mengapa saya jadi merasa malu sendiri. Banyak hal yang ternyata, hingga saat ini tak pernah saya syukuri dengan baik. Hal kecil dan remeh, yang tak pernah saya anggap krusial, nyatanya pada tempo dulu sangat sangat sukar untuk didapatkan.

Pada awal pemutaran film, penonton diajak berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tak semuanya berdiri memang, namun saya dengan semangat berdiri dan menyani kuat-kuat (walaupun suara saya sumbang bukan main). Merinding. Iya, pada saat menyanyikan lagu nasional ini saya merinding sendiri. Entah efek sound yang memang keren atau apa. Saya belum menyadari. Kemudian film ini membawa saya menilik perjuangan bangsa ini untuk mencapai kemerdekaan yang hakiki. Dalam sudut pandang saya, film ini bukanlah tentang jalan hidup Bung Karno, Presiden pertama Negeri ini semata, namun lebih kepada perjuangan tanpa henti untuk memperoleh kebebasan.

Semakin kebelakang, saya mulai merasakan api-api nasionalisme mulai berkobar hebat. Saya merasakan kebencian nyata saat melihat para penjajah menguras habis negeri ini. Saya merasakan keinginan itu, keinginan untuk merdeka dan mengatur nasibnya sendiri. Bagaimana mungkin bangsa ini menyerah pada keadaan seperti itu begitu saja? Lawan! Karena kami tak mau menjadi budak di Negeri sendiri, di bumi pertiwi ini.

Merefleksikan kondisi tersebut ke masa kini, saya merasa mulai banyak jenis-jenis penjajahan yang harus terus kita perangi. Masih banyak pecundang di Negeri sendiri. Masih banyak maling di bumi pertiwi. Bagaimana bisa kita terus menerus menyia-nyiakan perjuangan para pelopor ini? Kita harus ingat bagaimana jerih payah mereka untuk memperoleh kemerdekaan yang dapat kita nikmati hingga kini. Bagaimana perjuangan para pelopor untuk dapat mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di seluruh Nusantara. Pantaskah kita buang sia-sia seluruh perjuangan mereka?

Film ini, membuka kembali wawasan dan pemikiran saya pada perjuangan nyata para pelopor. Memberikan inspirasi bagi saya untuk kembali 'berjuang' dengan cara saya sendiri, untuk terus membuktikan kecintaan saya pada Tanah Air tercinta ini, Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline