Lihat ke Halaman Asli

MMD UB Gelar Diskusi Pertanian bersama Kelompok Tani Desa Sumberagung

Diperbarui: 2 Agustus 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) melakukan inisiatif luar biasa dengan menggelar diskusi pertanian bersama Kelompok Tani Desa Sumberagung. Diskusi tersebut bertujuan untuk menampung aspirasi para petani dan bertukar pikiran guna mendorong kemajuan pertanian di wilayah Desa Sumberagung. 

Pertanian di Desa Sumberagung, meskipun subur dan berpotensi, menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah minimnya penggunaan pupuk organik yang masih jarang oleh petani setempat. Ketergantungan petani pada pupuk anorganik menjadi salah satu alasan utama dibalik fenomena ini. Petani cenderung memilih pupuk anorganik karena dianggap memberikan hasil instan dan mudah diperoleh. 

Berdasarkan data yang ada, distribusi pupuk subsidi dari pemerintah juga menghadapi kendala. Pemerataan distribusi pupuk subsidi belum optimal, sehingga beberapa petani di Desa Sumberagung kesulitan untuk mendapatkan akses ke pupuk yang mereka butuhkan. Menyikapi permasalahan ini, mahasiswa MMD UB mengambil langkah konkret dengan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos bagi petani. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan alternatif penggunaan pupuk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Diharapkan dengan pupuk kompos ini, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik dan menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, mahasiswa juga berbagi pengetahuan mengenai ecoenzym yang dapat dibuat dari limbah rumah tangga. Ecoenzym ini memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai pupuk organik dan sebagai pestisida alami untuk melawan hama tanaman. Dengan pengenalan ecoenzym ini, petani di Desa Sumberagung diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian mereka tanpa mengandalkan bahan kimia berbahaya.

Dokumentasi pribadi

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga melakukan survei di lapangan untuk mengenali jenis hama dan predator yang ada di wilayah pertanian. Data dari survei ini dijadikan acuan dalam memberikan informasi tentang cara pengendalian hama secara alami dan ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membantu petani mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Dokumentasi pribadi

Diskusi yang diinisiasi oleh mahasiswa MMD UB ini mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari Kelompok Tani Desa Sumberagung. Para petani merasa senang dan terbantu dengan pengetahuan baru yang didapatkan dari diskusi tersebut. Mereka menyambut baik adanya pelatihan dan informasi mengenai penggunaan pupuk organik dan metode pertanian yang lebih berkelanjutan.

 Koordinator Mahasiswa MMD UB, Muhammad Bima Wibowo, mengatakan, "Kami sangat bersemangat untuk berkontribusi dalam kemajuan pertanian di Desa Sumberagung. Diskusi ini adalah langkah awal kami dalam memberikan dukungan dan pengetahuan yang berharga bagi para petani. Kami berharap kerjasama ini akan berlanjut dan memberikan dampak positif untuk pertanian di wilayah ini."

 Semoga langkah inovatif mahasiswa MMD UB ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dan mendorong kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi dengan masyarakat dalam mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline