Lihat ke Halaman Asli

Penting Ngga Sih ? (Curhat Facebook - Part 2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting ngga penting yang penting asyik.

Mungkin itulah ungkapan yang sesuai untuk sebagian kegiatan ‘update status’ yang dilakukan di facebook. Sampai saat ini tidak sedikit komentar miring tentang kegiatan tersebut baik melalui Catatan (Notes) di facebook, blog – blog terpisah, maupun surat kabar dan televisi. Komentar miring yang ada masih seputar kegiatan berbau narsisme kurang perlu yang seperti tiba-tiba menjangkiti hampir setiap orang yang bergabung di facebook sampai dengan kasus-kasus tragis yang cukup berat dan beberapa kali menduduki rating tertinggi sebagai pengisi berita beberapa liputan di media massa.

“Penting” memang sebuah kata yang relatif artinya. Bergantung pada lingkungan, usia, dan yang paling relevan dengan topic ini adalah : Zaman.

Sayangnya, “Zaman” adalah sebuah kata sakti yang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Mau melawan ? Belum pernah ada yang bisa saya rasa. Kata “melawan” mungkin terkesan agak drastis. Kata “berusaha menentang arus” mungkin lebih enak didengar. Dalam hal ini, mengapa menentang arus perkembangan teknologi informasi hampir bisa dibilang membuang-buang waktu ? Karena dalam waktu bersamaan, arus yang berusaha ditentang telah menghanyutkan pula kegiatan-kegiatan keilmuan yang bermanfaat bagi manusia.

Bagi yang sudah menonton film ataupun membaca novel karya Dan Brown yang berjudul Angels And Demons (Malaikat dan Iblis), dengan serta merta (bahkan mungkin sewaktu membaca judulnya saja) alam pikirannya akan terbawa pada fakta singkat bahwa dalam diri setiap manusia, selalu ada bagian yang bisa mewakili sifat-sifat Angel, namun tetap ada bagian yang mewakili sifat sebaliknya yaitu Demon. Dua sifat bertentangan yang ada dalam satu tubuh. Sifat yang menjadi pemicu pertentangan dan konflik oleh sang pemilik tubuh sendiri.

Hubungannya dengan hal ini adalah, apakah pantas beberapa piranti penunjang teknologi informasi dibandingkan dengan kemampuan berpikir manusia sebagai makhluk sempurna ciptaan Tuhan ? Yang dibekali dengan akal, hati, pikiran, dan berikut satu paket Angel and Demon dalam satu tubuh ? Bisakah teknologi informasi buatan manusia ditandingkan dengan ciptaanNya ? Atau dengan kata lain, pantaskah manusia menyerah dengan tudingan bahwa teknologilah yang telah memperbudak hati dan pikirannya ? Dan juga telah berhasil merusak kemampuan radar manusia untuk mengontrol Angel And Demonnya ?

Jawabannya berpulang pada pribadi masing-masing.

Penting atau tidak penting, yang jelas saat ini saya sedang mengenyam sebuah pendidikan yang berhubungan dengan keyakinan saya yang terus terang sangat bermanfaat dan informasinya saya dapatkan melalui facebook. Belum lagi tak terhitung informasi-informasi singkat padat yang dapat menghemat tenaga dan biaya, sekaligus memperkaya khasanah pengetahuan saya.

So, penting nggak penting yang penting……….(?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline