Sumatra Utara adalah provinsi yang dari kecil ingin saya datangi ,bagaimana tidak semenjak duduk di bangku sekolah dasar Danau Toba sudah sering sekali menjadi topik bahasan , yang menambah kuat ke inginan saya berkunjung adalah Mayoritas teman saya adalah mereka yang berasal dari suku Batak dengan cara bertutur kata yang khas dan cerita adat istiadatnya mirip sekali dengan orang Timur.
Mendarat di bandara Kualanamu kabupaten Deli serdang yang sangat megah dengan mudah saya bisa memilih ragam moda transportasi mulai dari kereta api bandara menuju pusat kota Medan ,bus Bandara serta taxi online .Menuju Tebing Tinggi saya memilih Taxi online dengan jarak waktu hanya 1 Jam melewati jalan tol sepanjang 61,80 km yang di resmikan 25 Maret 2019 dan menjadi bagian dari jalan tol trans Sumatra.
Sepanjang perjalanan dari Deli Serdang hingga Tebing Tinggi barulah saya sadar bagaimana besarnya perusahaan PTP Nusantara itu , saya dahulu berpikir PT perkebunan itu ya mirip kebun ber hektar hektar di kampung saya , ternyata perkebunan sawit ini ini luas nya ampun luar biasa , malahan bisa se kabupaten dan provinsi loh , maklum ndeso banget dan tidak pernah lihat langsung yang namanya penampakan kebun kebun sawit di pulau Sumatera.
Pohon pohon sawit berbaris cantik di sepanjang jalan tol hingga masuk kota Tebing Tinggi , si abang driver bercerita dengan logat bataknya bahwa karena jalan tol ini lah waktu tempuh saya jadi singkat ,kalau dulu ke Tebing Tinggi makan waktu bisa 3 Jam .
Sumatra utara buat saya dahulu ya Medan ,Batak dan danau Toba , ternyata masih ada banyak kabupaten dan suku dengan ke unik kan nya masing-masing loh .
Tebing Tinggi ,kota tempat transit yang terkenal dengan Mie Tambi ,Lemang Srikaya dan Roti kacang nya ,tinggal satu minggu di kota ini , terlihat jelas bus antar provinsi bahkan dari pulau Jawa melewati kota ini ,belum lagi pemandangan truk tronton dan truk kelapa sawit yang lalu lalang tanpa henti .
Menuju kota Pematang Siantar ibu kota dari kabupaten Simalungun bukan hanya kebun sawit raksasa ,tapi juga kebun karet milik perusahaan ban terkenal ,kota Siantar terkenal dengan roti ganda dan kopi Kok Tong nya .Ini juga merupakan kota transit bagi para wisatawan yang akan menuju Danau Toba yang punya sesuatu yang unik yaitu moge tua 350 cc yang di jadikan becak motor .
Menuju Parapat karena Tujuan utama saya Danau Toba , pohon pinus dan hawa sejuk mulai terasa , terlihat gajah gajah sedang bermain di penangkaran dan dari puncak Parapat terlihat cantiknya danau Toba.
Perhentian saya yang terakhir adalah 4 hari di kota Medan ,kota terbesar ke 3 Indonesia ,kota ini menurut saya kota yang sangat multikultural di Indonesia ,bagaimana tidak di sini ada komunitas India di kampung Keling , Chinese Town , Melayu Deli ,Jawa , Batak , ragam agama dan suku bangsa hidup berdampingan .Kota yang pernah di juluki "Paris Van Sumatra " di jaman kolinial Belanda ini masih jelas terlihat jejak nya dengan bangunan bangunan bergaya Eropa yang berdiri sangat cantik dan kokoh walau telah berumur ratusan tahun.
Pertama tiba di bandara saya sedikit Suprise di sambut Pemuda ganteng turunan India mirip Sharuk Khan dengan logat Batak halus menawarkan tumpangan ke Tebing Tinggi , naik taxi online menuju Tebing Tinggi saya sempat di tanyakan oleh om supir " Ibu boru mana " Beh ...asal saya jawab boru Ginting eh...percaya si abang nya hehehehe. .Kalau bertemu abang driver online asal Melayu Deli pasti tutur nya mirip orang Jawa . Cara dan nada berbicara kebanyakan orang Sumut sama persis orang Timor , nada nya sudah tinggi duluan , jadi suara saya yang biasa nya berisik menurut teman teman saya di Jakarta jadi hal biasa saja selama liburan di Sumatra Utara , karena sepertinya nada saya pun tinggi kalau menawar bentor dan ngobrol pakai sedikit teriak gaya orang Timor , alhasil hampir 24 kali saya di tanya " boru apa kakak " ,sudah mirip orang Batak rupanya hahaha........
Abang Bentor yang saya temui mayoritas orang Jawa loh yang sudah turun temurun tinggal di Sumatra ,walaupun logat bicara mereka sudah sangat mirip orang Batak ,namun dari raut wajahnya masih terlihat ke Jawa an nya .