Mulai Hari Jumat kemarin PNG mulai memperlonggar aturan aturan selama Masa pemberlakuan State of Emergency (SOE )yang akan segera berakhir pada awal Juni 2020.
Hari ini semua transportasi laut udara dan darat antar provinsi,kota dan pedesaan kembali berjalan normal seperti sedia kala, perkuliahan, restoran, bank ,kantor ,gereja,pabrik sudah mulai berjalan seperti biasa , berolahraga di taman kota pun sudah di perbolehkan ,rencananya dalam waktu dekat penerbangan internasional akan membuka beberapa rute.
Perdana Menteri(PM) PNG James Marape memastikan bahwa hingga kini hanya 8 kasus positif yg terdeteksi semenjak penerbangan internasional di tutup sejak 1 bulan lalu sehingga ia berharap banyak pada seluruh masyarakat yg tinggal di PNG ikut bertanggung Jawab mengurangi penyebaran COVID-19.
Di saat pemerintah mulai mendorong seluruh aktivitas perekonomian kembali normal di PNG agar dampak ekonomi yang mulai terasa akan segera pulih kembali.
Sebagai info pekerja yg di rumahkan ataupun berada di bawah garis kemiskinan selama Lockdown tidak mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah contohnya paket sembako yang di kirim ke rumah seperti di Wuhan ,diskon listrik plus diskon data internet seperti di Malaysia ,atau uang tunai seperti agar masyarakatnya mau tinggal di rumah seperti di Jepang.
Di PNG masyarakat memang hidup tanpa subsidi dengan UMR kurang lebih Rp 15ribu /jam di tengah tingginya biaya hidup yg sama seperti rata rata biaya hidup di Australia ,namun begitu tidak serta merta pemerintah lepas tangan dengan masyarakat yang terdampak akibat Lockdown.
Pembentukan sebuah Yayasan yang menampung sumbangan hasil bumi dari masyarakat luas dan lewat pihak gereja akan di distribusikan ke masyarakat yang membutuhkan selain itu banyak juga perusahaaan besar yang beroperasi di PNG juga turut serta membantu mengulurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Ada 3 catatan penting yang menjadi perhatian Saya Selama 1 bulan Lock down di PNG ini berlangsung ,antara lain:
1.Ketahanan pangan mereka sangat baik , Keragamaan bahan pokok kemungkinan membuat mereka bertahan tanpa gajian lebih dari satu bulan ini, mulai dari Umbi umbian ,Sagu ,Pisang yang berlimpah , murah meriah dan mudah di tanami di pekarangan dengan tanah yang subur.
Beras merupakan salah satu bahan pokok yang mahal dan hanya bisa di beli dan di kosumsi oleh mereka yang mapan sehingga bagi warga di luar ibu kota yang hidup memang dari bercocok tanam Lockdown hanya berpengaruh pada distribusi hasil bumi mereka ke pasar untuk di jual namun ketersedian pangan tidak menjadi masalah besar.Stok pangan di supermarket tidak ada masalah karena distribusi logistik baik laut dan udara tetap lancar .
2.Tidak ada Pasien COVID-19 yang meninggal dan tiap kasus yg di laporkan tidak membuat penyebaran COVID-19 meluas di wilayah pasien positif , padahal karantina hanya di lakukan oleh si pasien positif COVID-19.